Liputan6.com, Bogota: Setelah mendengar Pemerintah Prancis meminta wanita yang memiliki implan payudaranya agar ditanggalkan, Kolombia pun merespons postif penarikan tersebut. Seperti diwartakan
Reuters, Sabtu (24/12), Pemerintah Kolombia meminta wanita berimplan memeriksakan diri ke dokter [baca:
Prancis Tarik Implan Payudara]
Dr Celso Bohorquez, ahli bedah plastik dan juru bicara untuk Asosiasi Bedah Plastik Kolombia, mendesak wanita dengan implan di negaranya untuk diperiksa. "Kami di Asosiasi Bedah Plastik Kolombia terus mengingatkan pasien bahwa ini adalah situasi peringatan. Ini bukan keadaan darurat," ungkapnya.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengethaui konsisi implan di payudara yang dikhawatirkan akan pecah sehingga menyebabkan iritasi. Ia menambahkan, jika wanita berimplan ingin mengangkatnya maka hal itu justru lebih baik.
Sekitar 30 ribu perempuan di Prancis memiliki implan payudara yang dibuat oleh Perusahaan Implan Poli Prothese SA (PIP). Perusahan tersebut dituduh menggunakan silikon kelas industri yang biasanya digunakan untuk perakitan komputer hingga peralatan masak. Kemudian, implan tersebut banyak yang diekspor ke negara-negara Amerika Latin, seperti Brasil, Argentina, dan Kolombia.(ULF)