Jum'at, 13 Januari 2012 | 19:45 WIB
TEMPO.CO, New York - Kanker bukanlah penyakit yang hanya menyerang orang dewasa saja. Tidak sedikit anak-anak yang terserang penyakit mematikan ini.
Meski sakit, yang namanya anak pastilah suka bermain. Dan untuk anak perempuan, Barbie merupakan satu boneka yang mereka anggap sebagai teman. Terkadang, anak perempuan juga membuat Barbie bermain peran yang tidak bisa mereka lakukan.
Namun untuk anak-anak yang mengidap kanker, mereka tidak mempunyai rambut seindah Barbie. Sebab mereka yang harus menjalani kemoterapi kerap mengalami kerontokan rambut seperti alopecia. Karena itu, muncullah ide untuk membuat Barbie tanpa rambut indah alias botak.
Ide ini tidak muncul dari Mattel Inc, melainkan berasal dari sebuah gerakan di Facebook bernama "Bald Barbie". Gerakan yang diikuti 85 ribu anggota itu diciptakan oleh sekelompok ibu yang anaknya mengalami kebotakan akibat kanker.
"Kami ingin melihat Barbie Indah dan Gundul dibuat untuk membantu gadis-gadis muda yang menderita kerontokan rambut akibat pengobatan kanker, alopecia atau trikotilomania," tulis laman tersebut.
Seorang ibu yang aktif dalam gerakan itu, Beckie Sypin, 32 tahun, bercerita bila anak perempuannya menderita leukimia. "Selama dua tahun terakhir dia menjalani kemoterapi. Dan tujuh bulan terakhir dia alami kebotakan," kata Sypin.
Sejak rambutnya rontok, putri Sypin kerap dipandang aneh oleh orang di sekitarnya. Bahkan beberapa orang menanyakan perihal kebotakan itu.
"Saya pikir, Barbie yang botak bisa menjadi hal normal dan membuat orang tak berambut menjadi hal aneh lagi," ujarnya.
Anak perempuan yang mengalami kebotakan kerap menangis saat rambut mereka rontok. Anak-anak itu, kata Sypin, bukan takut terhadap kanker yang dideritanya. "Mereka takut menghadapi fakta kebotakan."
Menurut psikolog anak, Deanna Pledge, Barbie botak bisa menjadi jembatan bagi seorang anak untuk mengenal penyakit kanker. Saat Barbie botak dijejer pada rak toko, kata Pledge, akan menimbulkan pertanyaan di benak sang anak dan menanyakannya ke orang tua.
"Saat itu terjadi, maka terbentuklah diskusi mengapa Barbie botak dan penyakit apa yang menyebabkannya. Sehingga si anak tidak lagi aneh saat melihat anak sebayanya berkepala botak," kata Deane.
Selain itu, Barbie botak dilengkapi dengan rambut palsu yang bisa dilepas juga bisa memberikan edukasi kepada anak perempuan yang rambutnya rontok karena kanker. Bersama Barbie, si anak bisa bermain memilih rambut palsu tanpa merasa aneh.
"Belajar dari Barbie, mereka bisa percaya diri menggunakan beragam topi atau rambut palsu," kata Deane.
Hingga saat ini, Mattel Inc tidak memberi komentar apa pun terkait gerakan ini. Namun menurut Sypin, Mattel Inc telah mengirim surat yang berisi tidak bisa menerima ide dari luar. "Mereka katakan sedang mengembangkan ide baru untuk 2012, namun menolak ungkapkan apa ide itu," kata Sypin.
MSNBC | CORNILA DESYANA