KOMPAS.com - Banyak cara untuk mengenali apakah janin dalam kandungan berkelamin perempuan atau laki-laki. Mulai dari cara tradisional yang sederhana hingga menggunakan bantuan teknologi. Bahkan, tak sedikit juga orangtua yang ingin kejutan, dan tak mau mencari tahu jenis kelamin bayi hingga saatnya bersalin tiba.
Cara tradisional dapat dikenali dari perut Anda. Jika perut Anda cenderung menonjol ke depan, itu tandanya Anda mengandung bayi laki-laki. Jika perut Anda melebar, dan kehamilan Anda dapat dilihat dari belakang tubuh, tandanya Anda akan mendapatkan bayi perempuan.
Selera ibu hamil juga menandakan jenis kelamin bayi yang dikandung. Anda cenderung lebih suka manis atau asin, ini diyakini menentukan jenis kelamin bayi. Ragam cara tradisional ini diyakini banyak pasangan, meski tingkat akurasinya tak bisa dipercaya 100 persen.
Detak jantung janin juga dipercaya menentukan jenis kelamin. Detak jantung bayi perempuan lebih cepat dibandingkan laki-laki. Penelitian medis, lagi-lagi, menyatakan, cara ini tak memberikan hasil akurat.
Cara paling aman dan mudah untuk mendeteksi jenis kelamin bayi adalah melalui ultrasound (USG). Ibu hamil perlu melakukan beberapa kali pemeriksaan USG untuk memastikan jenis kelamin bayi. Riset medis lainnya juga menunjukkan, menunggu kelahiran bayi laki-laki lebih lama dan daripada bayi perempuan. Studi di Amerika Serikat menunjukkan lebih banyak bayi laki-laki yang lahir melalui operasi sesar karena terjadinya komplikasi.
Namun, Anda juga bisa merencanakan jenis kelamin bayi, melalui proses pembuahan. Dengan memperhitungkan momen yang tepat, proses pembuahan dapat menentukan jenis kelamin bayi. Meski cara ini terbilang rumit, studi menunjukkan hasil, merencanakan bayi laki-laki lebih mudah ketika pembuahan terjadi setelah masa subur perempuan.
Bagaimana dengan Anda, cara apa yang Anda pilih untuk mengenali jenis kelamin buah hati atau memilih menunggu kejutan saja hingga hari persalinan tiba?
Sumber: 100babytips