Beauty Failure II

KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Beauty Failure II
Jan 29th 2012, 02:05

Cosmo mencari tahu 'standar cantik' di masing-masing negara.

KapanLagi.com - Artikel Sebelumnya: Beauty Failure

Something Called Self-Esteem

Pernah menjadi (atau masih menjadi) salah satu wanita yang sempat dibahas tadi? Hmm...asal tahu saja, survei yang telah dilakukan oleh suatu brand kecantikan internasional, yaitu Dove, baru-baru ini menyatakan bahwa hanya empat persen saja wanita di dunia merasa dirinya cantik dan puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Ironis, ya! Psst..pada beberapa tahun lalu, Cosmo pun pernah melakukan hal serupa untuk mengetahui 'standar cantik' di masing-masing negara. Respondennya kala itu adalah para editor kecantikan, karena dianggap paham tentang perjalanan kecantikan di tempat mereka tinggal serta berkarya.

Beberapa di antaranya adalah Amerika Serikat, beranggapan wanita cantik adalah mereka yang memiliki penampilan alami, kulit bercahaya, bibir lembab, pipi bersemu merah, serta rambut lebat. Di Spanyol, cantik berarti memiliki kulit kecokelatan, serta rambut lebat dan berwarna indah. Sedangkan pada wilayah Asia seperti Thailand, Taiwan, sampai Indonesia sendiri, kulit putih, tubuh langsing, dan mata bulat masih menjadi ukuran cantik wanita kebanyakan. Tak heran produk pencerah kulit masih banyak diminati, kan?

Tak berhenti sampai di situ saja, pada tingkat yang sedikit lebih ekstrem, Mamma Mio Skincare juga pernah membandingkan wanita Eropa dan Amerika, yang diyakini sebagai pemilik tubuh dan wajah rupawan. Yang membedakan kali ini adalah pilihan jika diberi kesempatan melakukan bedah plastik, dan anggota tubuh mana yang dianggapnya paling menarik. Hasilnya? Wanita Amerika dinilai lebih percaya diri dibanding Eropa, dengan 30% wanita Amerika menyukai bentuk payudara mereka dibanding wanita Eropa yang cuma 20% saja.

Namun di saat yang bersamaan, 10% dari wanita Amerika menyatakan bahwa mereka memerlukan boob job, sedangkan wanita Eropa yang menjawab demikian hanya sekitar 5% saja, yang berarti sudah sangat menyukai bentuk dan ukuran aset masing-masing. Namun yang mengejutkan saat ditanya tentang keseluruhan tampilan tubuh mereka, banyak wanita Amerika pun berpendapat bahwa mereka dilahirkan untuk telanjang dan memamerkan tubuh mereka ini. Wow! So, let Cosmo get this straight-you love your boobs and you love your body, but you still want to have a plastic surgery?

What Do You Think is Going On?

Fenomena yang telah terjadi di atas kembali lagi merupakan sifat setiap manusia, dalam kondisi ini wanita, yang memang selalu tak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Sedemikian rupa, penggunaan teknologi dan over makeup kali ini seolah menjadi dewa penolong yang terus-menerus dipuja. Tapi sebagai fun, fearless female sejati, tentu semua ini enggan untuk Anda ikuti secara berlebihan, kan? Tak ada salahnya kok menggunakan makeup untuk memberikan kamuflase sempurna pada area wajah atau tubuh yang memang memerlukannya, asal tak berlebihan. Semua ini sah-sah saja. Anda pun tak mau wajah terlihat seperti menggunakan topeng dengan sentuhan bulu mata palsu tiga lapis, alis hitam legam, nuansa bibir super cerah yang membuat semua area wajah seperti hendak ke suatu karnaval, kan?

Demikian pula teknologi. Botoks atau surgery, selama wajar penggunaannya, masih bisa dimaklumi. Kecuali kalau Anda tak berkeberatan terlihat bak Michael Jackson, Lana Del Ray, dan Nichole Kidman yang terlihat selalu 'tegang', atau Heidi Montag yang terlihat selalu membawa 'beban'. Ladies, ingat, pria di luar sana masih terpikat dengan segala sesuatu yang asli dan alami, karena inilah arti cantik sebenarnya yang terpancar dari diri! Tak perlu berlebihan dengan tampil bak seorang gadis yang habis termakan oleh teknologi. You've got to know when to start and when to stop, right? (cosmo/wsw)

Source: Cosmopolitan Edisi Desember 2011, Halaman 136

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post