Selasa, 10 Januari 2012 | 17:01 WIB
TEMPO.CO - Penyanyi Katy Perry yang medio Januari ini akan manggung di Indonesia menganggap 2012 sebagai tahun ujian diri. Mengapa demikian?
Pemilik album Hot and Cold itu baru saja mengalami permasalahan pribadi yang cukup berat. Di tengah kesuksesan karirnya serta selama dua tahun menghabiskan waktu dengan promo tur Teenage Dream, Katy bercerai dengan komedian Russel Brand.
Menghadapi retaknya mahligai rumah tangga yang dibangun selama 14 bulan ini, Katy seolah tidak mau larut. "Saya berkomitmen pada diri sendiri untuk melanjutkan hidup meski didera masalah seperti sekarang," ujarnya.
Katy menuangkan pikirannya dalam sebuah buku harian yang dimanfaatkan untuk lirik lagu-lagunya. Bahkan penyanyi cantik ini menjadikan menulis sebagai bentuk terapi positif bagi dirinya.
"Saya senang mencurahkan apa yang saya rasakan termasuk menghadapi masalah pelik ini di kamar rias ketika saya melakukan tur. Saya akan menjadikan tahun ini lebih indah dibanding saya terlena, terpuruk menderita memikirkan masalah," katanya.
Lain Katy, lain pula Amrita Sing. Mantan istri aktor Saif Ali Khan ini juga menasbihkan diri untuk menjadikan 2012 menjadi tahun yang lebih baik. "Perceraian tidak membuat kehidupan saya langsung terhempas ke penderitaan yang paling dalam. Saya akan bangkit menjalani tahun ini dengan senyuman dan membesarkan anak-anak tercinta," kata Amrita.
Kini, Amrita tinggal bersama dua buah hatinya Sarah Ali Khan dan Ibrahim Ali Khan di penthouse mewah di Juhu, India. Dan dengan optimis dia menerapkan komitmen prinsip diri sendiri. Amrita pun yakin akan mampu menjalani kehidupan yang lebih baik lagi di tahun ini sebagai orang tua tunggal.
Menurut psikolog keluarga Kassandra A. Putranto, tentang komitmen diri yang diterapkan dua wanita seperti Katy Perry dan Amrita Sing yang dilanda masalah demi meraih kehidupan yang lebih baik merupakan bentuk kontemplasi diri. "Tidak semua perempuan mudah menyelesaikan masalah, apalagi dilanda soal perceraian. Tetapi ada juga beberapa perempuan yang menerapkan metode begini untuk melanjutkan kehidupannya," kata Kassandra.
Kassandra menilai perempuan dengan multi tasking-nya, bisa lebih mudah mecermati perasaan sedih, sakit , terluka dan kecewa yang diubahnya menjadi sesuatu yang lebih positip. "Soal menerapkan komitmen bukan pekara mudah, apalagi terhadap diri sendiri. Namun, bagi mereka yang dilanda masalah berat seperti perceraian ada banyak yang bisa dilakukan, tentunya dengan menakar kemampuan yang mereka miliki," ujarya.
HADRIANI P
BERITA GAYA TERPOPULER Salah Kutang Bisa Merembet ke Tulang Belakang Mengukur Bra yang Tepat Manusia Mulai Pikun di Usia 45 Protein Kimiawi Malaria Berhasil Diuraikan Tips Sehat di Musim Hujan Hati-Hati, Gejala Flu Burung Mirip Demam Berdarah