Candu Internet Picu Kelainan Otak

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Candu Internet Picu Kelainan Otak
Jan 14th 2012, 00:43

VIVAnews - Mereka yang kecanduan internet mengalami perubahan kondisi otak, sama seperti kelainan otak yang menimpa para pecandu alkohol, kokain, atau ganja. Demikian kesimpulan studi yang dilakukan terhadap 17 pemuda pecandu internet. 

Menggunakan mesin pemindai MRI, peneliti membandingkan kondisi otak 17 pecandu internet dengan 16 pemuda sebaya yang tak mengalami candu internet.

"Temuan kami mengindikasikan bahwa pengidap IAD (gangguan kecanduan internet) memiliki kelainan materi putih di wilayah otak yang berhubungan dengan pengolahan emosi, fokus perhatian, pembuat keputusan, dan kontrol kognitif," kata Dr Hao Lei, peneliti asal China yang memimpin studi, seperti dilansir BBC.

Sekitar 5-10 persen orang yang mengakses internet diyakini mengidap candu. Mayoritas adalah mereka yang keranjingan game online. Mereka bisa menghabiskan waktu untuk nge-game berjam-jam tanpa makan dan minum, bahkan cenderung mengabaikan aspek lain dari kehidupan mereka sendiri.

"Kalau sudah main game, mereka cenderung mengabaikan kewajiban. Banyak yang membolos kuliah, gagal meraih gelar pendidikan, atau mengalami keretakan hubungan asmara karena secara emosional mereka sulit fokus dengan hal-hal di luar game," kata Henrietta Bowden Jones, seorang psikiater yang menangani pecandu internet.

Lalu bagaimana dengan banyaknya orang yang harus menghabiskan waktu berjam-jam menggunakan internet di bidang pekerjaannya? "Itu bukan kecanduan, karena kehidupan modern memang mengharuskan kita terhubung dengan internet untuk pekerjaan dan sosial. Mereka melakukannya tidak dengan cara obsesif," kata Jones. 

Mereka yang kecanduan bisa menghabiskan waktu begadang hingga 14 jam memainkan game online. Kondisi ini kecenderungannya berulang setiap hari. Dan, mereka umumnya sulit berhenti dan mengubah kebiasaan ini. "Kita tahu mereka-mereka inilah yang ada dalam masalah," kata Jones.

Candu internet menjadi masalah yang tak bisa dianggap enteng. Seorang pelajar asal Inggris meninggal setelah bermain game selama 12 jam nonstop. Bocah ini didiagnosis mengalami deep vein thrombosis, gangguan pembuluh darah yang biasanya terjadi akibat kurang gerak dalam waktu yang lama.

Sementara di Amerika Serikat, seorang wanita dijatuhi hukuman 25 tahun penjara gara-gara membiarkan putrinya yang masih tiga tahun meninggal kelaparan, sementara ia asyik dengan game fantasi 'World of Warcraft'. (eh)

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post