Liputan6.com, Jakarta: Seorang dokter Toshinobu Horiuchi (56) ditahan penegak hukum karena membeli ginjal dari sebuah mafia. Ginjal itu seharga 8 juta Yen atau sekitar 100.000 dolar AS.
Menurut hakim Atsuo Wakzono pembelian tersebut telah merusak prinsip keadilan dalam transplantasi organ. Toshinobu akhirnya dikenai hukuman penjara tiga tahun.
"Ini adalah kejahatan perorangan yang dilakukan oleh seorang dokter dengan menggunakan kekuatan uang. Tidak ada grasi untuk hal itu," kata Atsuo Wakzono.
Ginjal itu berasal dari seseorang yang mempunyai utang kepada organisasi mafia kriminal. Dalam pengadilan di distrik Tokyo disebutkan bahwa sang dokter telah membayar 8 juta Yen untuk organ vital tersebut. Terungkap juga dalam pengadilan tersebut, bahwa sebelumnya Toshinobu sukses melakukan transplantasi, namun praktik ilegal itu baru terungkap setelah Toshinobu gagal membeli ginjal seharga 10 juta Yen. Kesepakatan gagal dan sang dokter pun kehilangan uangnya.
Selain Toshinobu Horiuchi, enam orang lainnya termasuk istri pertama sang dokter, Noriko (48) juga dijatuhi hukuman atas perbuatannya dalam pembelian organ yang berasal dari seorang pria berumur 21 tahun itu.
Hukum di Jepang yang sangat ketat melarang pembelian organ tubuh. Peraturan kesehatan di Negeri Sakura ini hanya mengizinkan transplantasi organ dilakukan oleh keluarga sendiri. Kini di Jepang sedikitnya terdapat 13.000 orang sedang menunggu transplantasi. Dalam setahun biasanya hanya diperbolehkan melakukan 300 operasi transplantasi. (ANT/AFP/Vin)