Rabu, 18 Januari 2012 | 17:26 WIB
TEMPO.CO, London - Wanita asal Inggris, Jenni Goodchild, 21 tahun, mengaku berorientasi aseksual. Karena itu ia tak berhasrat untuk berhubungan seks.
"Saya tak peduli dengan seks," ujar Jenni. "Pada dasarnya saya tidak melihat orang lalu tertarik dan berpikir akan berhubungan seks dengan mereka."
Mahasiswi universitas terkemuka, Oxford, ini diperkirakan menjadi bagian dari 1 persen warga Inggris yang memiliki orientasi aseksual.
Menurut Jenni, berorientasi aseksual tak ada bedanya dengan orang yang berorientasi seksual. "Begitulah adanya, Anda tidak akan tahu jika tidak mencoba merasakannya," kata Jenni.
Sosiolog Universitas Warwick, Mark Carrigan, menjelaskan mengenai tipe yang terdapat pada orientasi aseksual. Tipe pertama adalah aromantik aseksual. Sedangkan tipe kedua adalah romantik aseksual.
"Orientasi aromantik aseksual tidak memiliki ketertarikan yang bersifat romantis. Orang dengan orientasi ini tidak tertarik dengan sentuhan dan kontak fisik yang sifatnya intim," ujar Carrigan.
Carrigan menjelaskan orang dengan orientasi romantik aseksual tidak memiliki ketertarikan seksual. Namun orang pada tipe ini merasa ingin lebih dekat dan membagi banyak hal dengan orang lain.
Kasus yang terjadi pada Jenni, sekalipun berorientasi aseksual, ia memiliki seorang pasangan dari lawan jenisnya. Pacar Jenni adalah pemuda bernama Tim, 22 tahun. "Jenni masuk ke dalam tipe heteroaromantic. Ia tak tertarik dengan seks tapi memiliki ketertarikan untuk menjalin hubungan," kata Carrigan.
Tim tetap merasa bahagia menjalin hubungan dengan Jenni. Ia fokus pada sisi romantis dan emosional. "Awalnya saya merasa aneh ketika Jenni menyebut dirinya aseksual. Tapi sekarang saya tahu tak seharusnya saya berasumsi," kata Tim.
"Bentuk ekspresi hubungan kami ditunjukkan lewat kontak fisik yang lain," kata Jenni menambahkan.
Aseksual telah dijadikan obyek penelitian untuk mengetahui lebih dalam, spekulasi mengenai adanya sebagian orang yang tidak memiliki ketertarikan seksual.
BBC | SATWIKA MOVEMENTI
.png)
