Liputan6.com, London: Seorang aktris yang muncul di Coronation Street dan Hollyoaks bercerita tentang rasa sakit yang mengerikan ketika PIP implan payudaranya membengkak hingga ukuran kepala manusia dan kemudian meledak.
Wanita itu adalah Vanessa Halstead, yang memainkan pelayan koktail di Coronation Street. Ia memakai implan untuk membantu meningkatkan karir modelingnya nan glamor. Tapi dia terkejut ketika payudara kanannya yang berukuran DD tiba-tiba mulai berkembang usai delapan tahun melakukan operasi pembesaran payudar.
Dia berusaha dengan gigih untuk bergerak dan setelah melakukan USG, ia menemukan implan payudaranya pecah, sebagaimana dilansir Dailymail, Jumat (27/1).
Dia kini telah meluncurkan kampanye di Facebook dan Twitter, Justice 4 PIP Victims, menyerukan regulasi yang lebih ketat bagi industri bedah kosmetik untuk mencegah masalah yang sama.
Halstead juga menyediakan jaringan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi ribuan perempuan lain dengan implan PIP yang hidup dalam ketakutan, memberi mereka saran tentang cara untuk melepas dan mengganti implan.
"Satu hari saya melihat payudara kanan saya benar-benar bengkak dan hampir seukuran kepala saya," kata wanita berusia 29 tahun dari Burnley, Lancashire.
"Keesokan harinya aku berencana jogging dan rasa sakit tak tertahankan muncul. Ini terus memburuk dan pada akhir pekan saya tidak bisa mengangkat lengan saya dan berjuang untuk bergerak".
Nona Halstead, yang sekarang menjalankan bisnis promosi, telah implan untuk meningkatkan dirinya dari cup B atau C untuk ke ukuran DD pada delapan tahun lalu. Dia memutuskan operasi untuk memperbaiki bentuk tubuhnya. Operasi itu sukses sehingga dia memulai karir baru sebagai model pakaian.
Pada website-nya, Nona Halstead menulis: "Pada waktu itu saya tidak tahu implan saya adalah PIP - atau yang berhadapan dengan trauma ke depannya. Sebuah trauma yang telah bersama dengan ribuan perempuan sejak berita skandal itu pecah".
Dia mulai melihat ada masalah dengan implannya pada Oktober lalu dan USG tiga minggu kemudian setelah mengunjungi dokternya. Hasil scan menunjukkan payudaranya telah pecah, tapi dia tidak menerima dukungan dari klinik di Manchester, tempat awal dilakukan operasi.
"Ketika mereka memasangnya, saya dibuat percaya bahwa implan saya tertutup selama 10 tahun, tetapi setelah didiagnosa pecah di Rumah Sakit Umum Burnley, saya diberitahu bahwa perusahaan yang menempatkan mereka telah hilang dari administrasi dan juga catatan saya telah hilang," katanya.
"Perusahaan baru ditawarkan untuk mengangkat implan pecah secara gratis, tetapi mereka tidak akan menggantinya".
"Ini benar-benar trauma, saya tidak ingin lagi membayar untuk operasi dan saya tidak ingin ditinggalkan dengan kulit kendor setelah implan diangkat"
"Ukuran saya juga naik banyak dan saya sadar saya akan terlihat sangat berbeda tanpa implan."
Akhirnya ia memutuskan mengangkatnya dan mengganti implan, yang baru ia lakukan minggu lalu.
Dia sekarang menggunakan situs Facebook-nya untuk memandu wanita lain melalui proses ini dan menyediakan mereka dengan dukungan yang sangat dibutuhkan.(MEL)