Mumi yang diperkirakan hidup di antara tahun 1070-712 SM dimasukan ke dalam CT Scan di Musuem Nasional Mesir, di Kairo (18/11). Hasil scan menunjukkan mumi tersebut menderita penyakit jantung. AP/Dr. Michael I.
Selasa, 31 Januari 2012 | 04:02 WIB
TEMPO.CO, Kairo -Para ilmuwan tampaknya harus merevisi polutan sebagai salah satu penyebab kanker. Sebab, peneliti dari American University Kairo (AUC) yang memecahkan teka-teki penyebab kematian mumi berusia 2.200 tahun lebih di Mesir, menemukan kanker prostat sebagai penyebab kematiannya. "Saat itu, polutan jelas tak ada," kata Salima Ikram, salah satu anggota peneliti.
Mereka menyimpulkan, penyakit yang diderita mumi itu disebabkan oleh faktor genetika, bukan lingkungan. Faktor genetik dan lingkungan menjadi kunci untuk memahami kanker.
Ikram yang sebelumnya terlibat dalam penelitian mumi selama dua tahun di Portugal menyatakan, sang mumi diperkirakan meninggal di usia 40-an tahun. Ia mengatakan ini adalah kasus kanker prostat tertua kedua di dunia.
"Kondisi hidup di zaman kuno sangat berbeda; tidak ada polutan atau makanan yang dimodifikasi, yang membawa kita untuk percaya bahwa penyakit ini tidak selalu hanya dikaitkan dengan faktor industri," katanya , seperti dikutip Haretz.
Sebuah pernyataan dari AUC mengatakan kasus tertua kanker prostat berasal dari kerangka berusia 2.700 tahun. Dia diyakini sebagai salah seorang raja di Rusia yang meninggal karena kanker yang menyerang organ vital itu.
TRIP B
Berita Terpopuler Lainnya: Hormon Pengaruhi Perempuan Menderita Obesitas Akupuntur Tingkatkan Peluang Kehamilan Telepon Seluler Membantu Remaja Atasi Depresi Kurang Tidur Bikin Cepat Lapar Empat Tokoh Ini Disiapkan Jadi Pengganti Anas Demi Moore Sekarat, Kutcher Bergegas Membesuknya Steve Jobs Simpan Surat Bill Gates di Ranjangnya