Adesagi Kierana (Feminagroup/Jennifer Antoinette)
VIVAnews - Meninggalnya perancang muda yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), Adesagi Kierana, membuat keluarga merasa sangat terpukul.
Bagimana tidak, karena ia meninggal hanya beberapa hari setelah Ibundanya dipanggil sang pencipta.
"Keluarga dapat kabar Ade meninggal kira-kira pukul 17.30, Minggu 1 Januari 2012 kemarin," ujar Krisdiantoro Sagi (37) kakak almarhum, ketika ditemui di rumah duka di Kampung Utan Desa Wanasari Cibitung Bekasi, Selasa 2 Januari 2012.
Kabar pertama kali, menurut Kris, diterimanya melalui telepon dari sopir pribadi Adesagi. Ia menerima info dari kepolisian, kalau Adesagi meninggal karena serangan jantung dan jenazahnya ketika itu, sudah di RS Hasan Sadikin Bandung.
Usai menerima kabar tersebut Kris lalu menghubungi pihak keluarga yang lain untuk menjemput jenazah. Kendati diberitakan Adesagi meninggal akibat menghirup gas beracun, keluarga hingga saat ini belum menerima hasil otopsi.
"Hasil otopsi mengenai penyebab pasti kematian, baru akan dikabarkan polisi dalam satu atau dua hari mendatang," katanya.
Selama ini Adesagi dikenal sebagai pribadi yang dewasa dalam menyikapi berbagai masalah, meskipun dia anak bungsu. Pria lulusan dari SMEA Negeri 1 Bekasi ini, dikenal sangat dekat dengan sang ibu, almarhumah Hj Nyai.
"Ibu tempat curhatnya untuk masalah apapun. Sejak lulus SMEA dan mendapatkan beasiswa dari Martha Tilaar sekitar 1999, Ade sudah tidak lagi tinggal dengan keluarga. Ade tinggal di Cipete, Jakarta Selatan," kata Kris.
Ia merasa sangat kehilangan Adesagi. Kris pun mengenang sosok sang adik, sebagai pribadi yang suka melindungi.
"Dia pribadi yang baik dan mempunyai jiwa pelindung, dia juga selalu rela berkorban untuk kebahagiaan orang lain," kata Krisdiantoro
Laporan : Erik Hamzah | Bekasi, umi
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar