Balita belajar jalan (Corbis)
VIVAnews - Sebuah studi terbaru menemukan kekurangan vitamin D pada usia balita bisa menyebabkan berbagai gangguan pada pertumbuhan, seperti terlambat berjalan, kerapuhan tulang hingga rentan mengalami patah tulang.
Kekurangan vitamin D diketahui sangat memengaruhi fisik dan perkembangan mental anak. Sebuah studi di Inggris menemukan seperempat balita kekurangan Vitamin D. Sayangnya, sebagian besar orang tua tidak mengetahui bagaimana agar memenuhi kebutuhan sang buah hati akan vitamin D.
Di daerah yang banyak sinar matahari, sebagian besar anak takkan kekurangan vitamin D. Namun ada baiknya memberi anak asupan vitamin D untuk mencukupi kebutuhannya.
Dr Benjamin Jacobs, dokter anak di Royal National Orthopaedic Hospital, mengatakan kekurangan vitamin D di usia emas adalah sebuah masalah besar. Kepada BBC Breakfast, ia mengatakan, "Anak yang kekurangan vitamin D berisiko mengalami keterlambatan berjalan, dan nyeri tulang bahkan rentan mengalami tulang rapuh dan rakhitis," katanya seperti dikutip dalam Daily Mail.
Dia menyatakan, meski sangat berpengaruh pada perkembangan anak, banyak dokter, bidan dan perawat yang tidak menyadari hal tersebut. Selain balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia direkomendasikan mengasup suplemen vitamin D.
Dr Jacobs mengatakan, selain lewat makanan, suplemen juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin D. Menurutnya, kelebihan vitamin D tidak akan membahayakan. Kendati kebutuhan vitamin D yang disarankan sebanyak 400 mg, Dr Jacobs menyatakan asupan 4.000 mg takkan membahayakan.
"Mereka yang tidak banyak terkena sinar matahari, harus banyak makan ikan berminyak dan suplemen untuk memperoleh cukup vitamin D. kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan keropos tulang, gangguan fungsi otot dan peningkatan risiko patah tulang." (eh)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar