Selasa, 17 Januari 2012 | 09:55 WIB
TEMPO.CO - Anak-anak yang dilahirkan dengan operasi sesar berisiko lebih tinggi terkena penyakit asma pada usia tiga tahun, demikian studi terbaru mengungkapkan. Temuan ini mendukung hasil penelitian sebelumnya. Studi ini menganalisis data lebih dari 37 ribu partisipan di Norwegian Mother and Children Study dengan maksud membandingkan kesehatan anak-anak yang lahir melalui operasi sesar yang direncanakan atau karena kondisi darurat dengan anak-anak yang lahir secara normal.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir melalui operasi sesar mempunyai peluang sedikit lebih tinggi untuk terkena asma ketika berusia tiga tahun. Tetapi tidak ada risiko atas terjadinya bengek maupun sering mengalami infeksi saluran pernapasan bawah. Risiko terkena asma tertinggi pada anak-anak yang ibunya tidak memiliki riwayat alergi.
"Ini tidak berarti bahwa operasi sesar itu sendiri yang menyebabkan peningkatan risiko asma, tetapi anak-anak yang dilahirkan dengan sesar kemungkinan mempunyai tingkat kerentanan yang mendasarinya," kata peneliti utama, Maria Magnus, di Norwegian Institute of Public Health, seperti dikutip Health Day edisi 16 Januari 2012. Hasil penelitian tersebut diterbitkan baru-baru ini di American Journal of Epidemiology.
Para peneliti mengungkapkan alasan-alasan, yang memungkinkan peningkatan risiko asma di antara anak-anak yang dilahirkan secara sesar, adalah perubahan bakteri-bakteri flora dalam usus mereka. Ini mempengaruhi sistem kekebalan tubuh atau kenyataan bahwa anak-anak ini lebih cenderung mengalami masalah pernapasan serius selama minggu pertama kelahiran mereka.
Meskipun penelitian ini menemukan hubungan antara melahirkan secara operasi sesar dan asma, tidak ditemukan adanya efek sebab-akibat.
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI