Rabu, 18 Januari 2012 | 10:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang mengkonsumsi makanan kaya magnesium dalam jumlah banyak, seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian, lebih sedikit terkena stroke. Hal tersebut terungkap dalam analisis internasional yang melibatkan 250 ribu orang yang hasilnya dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition belum lama ini.
Namun para peneliti mengungkapkan bahwa mereka tidak merekomendasikan orang untuk mengkonsumsi suplemen magnesium setiap hari. Sebab analisis tersebut difokuskan pada kandungan magnesium dalam makanan, sehingga kemungkinan ada aspek-aspek lain yang mempengaruhi temuan tersebut.
"Mengkonsumsi makanan kaya magnesium diasosiasikan dengan penurunan risiko stroke, khususnya ischemic stroke," kata Susanna Larsson dalam artikel di jurnal tersebut. Ia seorang profesor di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia. "Hasil studi ini mengungkapkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan sehat dengan makanan yang kandungan magnesiumnya tinggi seperti daun-daun sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian," ucap Susanna.
Larsson dan rekan-rekannya menelaah database selama 45 tahun untuk meneliti jejak pola konsumsi magnesium dan jumlah serangan stroke yang dialami. Dalam tujuh penelitian yang dipublikasikan selama 14 tahun, sekitar 250 ribu orang di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia diamati rata-rata selama 11,5 tahun. Sekitar 6.500 dari mereka atau tiga persennya mengalami stroke sejak diamati. Kebanyakan studi ini membolehkan para peneliti memantau faktor lain seperti sejarah keluarga.
Hasil studi ini menunjukkan setiap penambahan 100 miligram magnesium yang dikonsumsi orang setiap hari, risiko terkena ischemic stroke--stroke yang paling sering terjadi akibat penggumpalan darah--turun sebanyak 9 persen.
Sementara rata-rata orang Amerika mengkonsumsi magnesium sebanyak 242 miligram per hari. Pemerintah Amerika merekomendasikan agar pria dan wanita berusia di atas 31 tahun mengkonsumsi masing-masing 420 dan 320 miligram magnesium per hari.
Menurut Larsson, diperlukan penelitan lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain untuk mengetahui dengan pasti mengapa magnesium bisa menurunkan risiko stroke. Sementara ahli lain mengatakan bahwa temuan tersebut konsisten dengan rekomendasi dalam melakukan diet.
"Yang dimaksudkan adalah makanan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-biian. Makanan tersebut rendah sodium, kaya potasium dan magnesium," kata Larry Goldstein, direktur pusat stroke di Duke University Medical Center di Durham, North Carolina. "Ini adalah diet itu sendiri, bukan komponen dari dietnya," ujarnya seperti dikutip situs kantor berita Reuters edisi 15 Januari 2012.
REUTERS | ARBA'IYAH SATRIANI