Jemima Packington meramal dengan asparagus (Reuters)
VIVAnews - Di sejumlah film, Anda mungkin kerap menyaksikan penyihir memprediksi masa depan dengan bantuan bola kristal. Tapi di Inggris, seorang peramal bernama Jemima Packington, 56, hanya butuh asparagus untuk membaca kisah masa depan.
Wanita yang bermukim di Bath, Somerset, itu menyebut dirinya Asparamancer. Mengklaim sebagai satu-satunya Asparamancer di dunia, ia membaca kisah masa depan hanya dengan menafsirkan posisi jatuhnya asparagus yang dilempar ke tanah.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia membuktikan akurasi puluhan ramalannya. Mulai dari pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, gejolak ekonomi di Amerika Serikat, hingga kemenangan 'King's Speech' di ajang Academy Award.
"Mungkin terdengar konyol bagi beberapa orang, tetapi ramalan saya sangat akurat," ujarnya, seperti dikutip Daily Mail. "Saya telah meramal menggunakan asparagus sejak usia delapan tahun. Bibi saya bisa meramal dengan daun teh, dan saya mewarisi kemampuannya."
Memasuki awal tahun, ia juga membuka perbincangan setelah memprediksi keberhasilan Inggris di Olimpiade, buruknya tim sepakbola Inggris di Euro 2012, perubahan kepemimpinan di salah satu partai politik utama di Inggris, runtuhnya Euro, dan kematian salah satu tokoh penting di Inggris.
Jemima biasanya menggunakan asparagus segar Worcestershire yang tumbuh di lembah Evesham, pemasok sayuran utama di Inggris. Menggenggam beberapa batang asparagus, ia lalu melemparnya ke udara. Ia membuat penafsiran dari posisi batang-batang asparagus yang telah mendarat.
Akurasi ramalannya tentang lengsernya Gordon Brown membuat sosoknya menjadi sorotan. Jauh sebelum kenyataan itu muncul, ia yakin bahwa Gordon Brown tak hanya digulingkan, tapi juga akan meninggalkan panggung politik setelah kalah dalam Pemilu 2010.
"Saya diminta meramal tentang Gordon Brown sebelum pemilihan umum. Saya lalu melempar batang asparagus, dan saat jatuh posisi pucuknya menunjuk ke bawah, beberapa batang asparagus juga kehilangan spora yang berarti air mata."
"Banyak orang marah waktu itu, tapi ramalan saya di kemudian hari menjadi kenyataan," ujarnya. (eh)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar