Lubukbasung, Sumbar (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 23 pasien kelainan jiwa dipasung di daerah tersebut oleh keluarga mereka.
Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Januardi mengatakan, pemasungan dilakukan keluarganya karena khawatir mereka akan menghilang selama proses pengobatan.
"Ke 23 pasien ini terdapat di 12 dari 22 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Agam," kata Januardi di Lubukbasung, Selasa.
Ia merinci, para pasien tersebut berada di wilayah kerja Puskesmas. Satu orang di Puskesmas Lasi, satu orang di Puskesmas Maninjau Kecamatan Tanjung Raya, dua orang di Puskesmas Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara, dua orang di Puskesmas Kapau, empat orang di Puskesmas Matur Kecamatan Matur, satu orang di Puskesmas Bawan Kecamatan Ampek Nagari.
Lalu dua orang di Puskesmas Batu Kambing Kecamatan Ampek Nagari, dua orang di Puskesmas Manggopoh Kecamatan Lubukbasung, dua orang di Puskesmas Biaro Kecamatan Ampek Angkek, dua orang di Puskesmas Magek, tiga orang di Puskesmas Lubukbasung Kecamatan Lubukbasung dan satu orang di Puskesmas Pakan Kamih.
Pihak keluarga kata dia, harus mengontrol mereka untuk makan obat, karena jika terputus makan obat, maka penyakit ini akan kambuh kembali.
"Mereka harus diberi obat setiap hari dan tidak boleh terputus," tambahnya.
Menurut dia, faktor mereka menjadi gila, antara lain karena keturunan dan stres setelah berhenti bekerja. Ini kata dia, merupakan informasi yang ditemukan di lapangan dari pengakuan pihak keluarga.
Untuk mengatasi penyakit ini, pihaknya telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak stres dan apabila mereka sudah mengalami penyakit ini, maka diarahkan untuk makan obat yang dipantau oleh pihak keluarga.
"Apabila penyakit mereka sudah parah, maka mereka akan kita rujuk ke Rumah Sakit Jiwa Pusat HB Saanin Kota Padang," tambahnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Agam Muhammad Khudri didampinggi stafnya Dedi Abidin mengatakan, sejak tahun 2011 hingga Januari 2012, sudah tiga pasien yang telah dikirim ke RSJ HB Saanin Kota Padang.
Mereka yang dikirim ini merupakan pasien yang direkomodasikan oleh Puskesmas Lubukbasung, Sungai Pua dan Baso.
"Pada umumnya mereka ini berasal dari daerah lain yang dikirim ke Kabupaten Agam. Namun, bagi pemerintah hal itu merupakan tanggung jawab, karena mereka merupakan warga yang terlantar," tambahnya mengakhiri. (IWY/Z002)