Selasa, 10 Januari 2012 | 14:54 WIB
TEMPO.CO, Amerika Serikat - Permen karet atau produk pengganti nikotin pada rokok yang digunakan jutaan orang untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok terbukti tidak efektif. Produk semacam ini alih-alih malah menjadi bumerang dalam beberapa kasus.
Menurut salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Tobacco Control, Senin, 9 Januari 2012, produk tersebut hanya berpengaruh dalam jangka pendek. Penelitian íni melibatkan sebuah produk pengganti nikotin yang digunakan 800 perokok yang mencoba berhenti merokok selama beberapa tahun.
"Kami berharap untuk mendapat sebuah hasil yang berbeda," kata Dr Gregory N. Connolly, Direktur Pusat Pengendalian Tembakau Global Harvard. "Aku terus menekuni program pengobatan selama bertahun-tahun dan kami malah menemukan investasi jutaan dalam layanan pengobatan akibat penggunaan produk itu," ujar Connolly.
Penelitian ini diikuti sekelompok perokok untuk melihat apakah pengganti nikotin mempengaruhi peluang mereka untuk membuang kebiasaan merokok dari waktu ke waktu. Ternyata hasilnya tidak. Bahkan perokok yang telah menggunakan pengganti nikotin sebagai bagian dari program berhenti merokok atas kesadaran sendiri melaporkan hanya sedikit manfaat yang mereka rasakan dari produk pengganti nikotin itu.
Padahal produksi alat pengganti nikotin ini meningkat lebih dari US$ 800 juta per tahun pada 2007, dari US$ 129 juta pada 1991. Selain itu, produk pengganti nikotin ini hampir diakui di seluruh negara pada 1997.
Dokter yang merawat perokok mengatakan bahwa temuan ini tidak sepenuhnya tepat. Beberapa dokter mengingatkan soal banyaknya perokok yang menggunakan produk pengganti nikotin secara serampangan. "Padahal kepatuhan pengguna adalah faktor yang paling menentukan," kata Dr Richard Hurt, Direktur Pusat Ketergantungan Nikotin di Mayo Clinic.
Beberapa studi sebelumnya juga telah mempertanyakan efektivitas perawatan pengganti nikotin ini. "Namun sebagian besar uji klinis telah tegas mendukung mereka," kata Dr Michael Fiore, Direktur Pusat Penelitian Tembakau University of Wisconsin. "Akan ada jutaan perokok di luar sana yang putus asa untuk berhenti merokok apabila satu studi yang menyatakan bahwa pilihan produk pengganti itu tidak efektif."
NEWYORK TIMES | CHETA NILAWATY