Pekanbaru (ANTARA News) - Pihak manajemen RSUD Arifin Achmad Pekanbaru membantu proses pemulangan jenazah bayi kembar siam yang akhirnya meninggal dunia setelah sempat mengalami masa kritis.
Ketua Tim Dokter RSUD Arifin Achmad, Dr Tubagus Ondih, di Pekanbaru, Senin, mengatakan pihak keluarga berencana langsung membawa jenazah bayi malang itu untuk dikebumikan di kampung halamannya.
"Pihak manajemen akan membantu maksimal," ujarnya.
Bayi malang tersebut merupakan anak dari pasangan Parsini dan Riswanto, warga Desa Kuala Gading Kecamatan Batang Cenaku, Indragiri Hulu. Selama menjalani pengobatan, bapak dari bayi dengan setia menunggu di Pekanbaru.
Bayi kembar siam, yang hingga kini belum diberi nama itu, akhirnya meninggal dunia setelah kondisi terus memburuk pada Minggu malam (22/1). Menurut tim dokter, bayi malang itu meninggal karena gagal jantung atau "decompensasi cordis".
Bayi kembar berkelamin perempuan itu mengalami kelainan karena lahir dengan kondisi dada dan perut berhimpitan (conjoined twins type thoraco-omphalopagus). Bayi tersebut dilahirkan di RSUD Indrasari Kabupaten Indragiri Hulu pada 14 Januari lalu, dan kini dirawat di ruang neonatus RSUD Arifin Achmad sejak 15 Januari.
Dengan begitu, rencana tim dokter yang awalnya berencana untuk merujuk bayi kembar siam itu ke RS Cipto Mangunkusumo terpaksa dibatalkan. Tim dokter sempat meragukan peluang hidup bayi tersebut karena diketahui hanya memiliki satu jantung untuk menopang hidup dua individu.
Meski begitu, seluruh biaya persalinan dan pengobatan bayi malang itu ditanggung oleh pemerintah melalui dana Jaminan Persalinan (Jampersal) dari Kementerian Kesehatan. (T.F012)