bay window, maksimalkan cahaya alami (Dok. Corbis)
VIVAnews - 'Kembali menghargai alam'. Kalimat ini tengah naik daun, bahkan menjadi tren gaya hidup masa kini. Diterjemahkan dalam sejumlah produk ramah lingkungan, termasuk fenomena rumah hijau (green architecture).
"Wujud desainnya bisa macam-macam, tapi intinya bagaimana menciptakan sebuah rumah ramah lingkungan," kata Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, Endy Subijono, di sela konferensi pers menjelang 'ARCASIA Bali 2012'.
Ada beberapa faktor kunci untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan. Pertama, hemat energi. Tak hanya energi listrik, tapi juga sumber energi lainnya seperti air.
Penghematan listrik bisa dilakukan dengan penciptaan ruang yang dapat meminimalisasi penggunaan lampu dan memaksimalkan pencahayaan alami. "Bisa dilakukan dengan penempatan ventilasi yang banyak, sehingga cahaya matahari dan angin leluasa masuk," ujarnya.
Meminimalisasi penggunaan kaca juga menjadi bagian penghematan energi. Di negara tropis, sifat kaca yang menyerap panas cenderung membuat penghuni membuat pilihan menggunakan penyejuk ruangan atau AC.
Faktor kedua, bisa mendukung daur ulang. Misalnya, penggunaan lampu daur ulang seperti populer di beberapa negara, mendaur ulang air limbah cucian atau kamar mandi untuk mengisi tangki closet (flushing), menyediakan tempat yang memisah sampah organik dan anorganik. Faktor lain, penggunaan material daur ulang, seperti kusen dari bahan recycle.
Demi mengampanyekan rumah hijau, Ikatan Arsitek Indonesia bekerja sama dengan Green Building Council akan membuat pedoman bagaimana menciptakan bangunan ramah lingkungan. "Sehingga pemilik rumah dan arsitek bisa menilai apakah rumahnya sudah hijau atau belum," kata Endy.
Wakil Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, Abdullah Harlansyah, menambahkan, pedoman itu akan disosialisasikan di 'ARCASIA Bali 2012', sebuah kongres dua tahunan yang dihadiri sejumlah asosiasi profesi arsitek seluruh Asia. Kongres ini digelar 28 Oktober sampai 2 November mendatang di Bali. (art)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar