KOMPAS.com - Banyak orang yang mengganggap bahwa penyakit kurang rendah dan darah rendah merupakan penyakit yang sama, padahal tidak demikian. Yang disebut anemia bukan penyakit darah rendah, melainkan penyakit kekurangan darah. Darah merah yang sehat merupakan sel darah yang mengandung hemoglobin, sehingga darah merah memiliki kandungan oksigen di dalamnya. Pada kondisi anemia, seseorang tidak memiliki volume darah merah sehat berhemoglobin yang cukup untuk dialirkan ke seluruh jaringan dan organ. Kekurangan volume darah sehat ini bisa menyebabkan adanya gangguan kesehatan pada si penderita, dan membuat penderita menjadi mudah lelah dan sering pusing.
Anemia bisa disebabkan oleh berbagai penyebab, antara lain karena perdarahan hebat, kecelakaan, persalinan, wasir, sampai pembedahan. "Selain itu anemia bisa juga disebabkan oleh karena kekurangan berbagai vitamin dalam tubuh," ungkap dr Saptawati Bardosono, spesialis gizi klinik dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kepada Kompas Female, beberapa waktu lalu.
Kurangnya beberapa kandungan zat gizi mikro dalam tubuh, seperti vitamin B12, zat besi, asam folat, sampai yodium, juga bisa menjadi penyebab berkembangnya penyakit anemia. Oleh karena itu, menurut perempuan yang akrab disapa dr Tati ini, anemia boleh dibilang menjadi pertanda bahwa Anda menderita kekurangan gizi. Gejala yang ditimbulkan antara lain rasa lelah, mata berkunang-kunang, pusing, sulit berkonsentrasi, kelopak mata, bibir, dan kulit menjadi pucat.
Anemia yang disebabkan oleh kekurangan gizi harus diatasi secepatnya, karena jika tidak, semakin lama gizi yang dibutuhkan akan semakin bertambah banyak dan terakumulasi semakin besar. Akibatnya, penyakit ini akan menjadi penyakit kekurangan gizi akut atau bahkan menjadi gizi buruk. "Jangan sepelekan anemia, sebaiknya atasi sesegera mungkin sehingga Anda memiliki status gizi dan kecukupan gizi yang baik," pungkasnya, sambil menyarankan untuk segera memenuhi asupan vitamin yang dibutuhkan, terutama zat besi, dan asam folat.