Rabu, 08 Februari 2012 | 06:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Biro jodoh 'mobile' akan lebih memudahkan panah Cupid atawa cinta mencapai sasarannya. Setidaknya, begitu menurut penelitian terbaru Universitas Northwestern, Illinois, Amerika Serikat.
Mobile dating, begitu orang menyebut perjodohan digital, menurut penelitian itu lebih menjanjikan, karena membawa mitra potensial kesempatan tatap muka lebih cepat, demi melihat apakah ada 'klik' di antara keduanya.
"Fitur GPS pada aplikasi smartphone dapat memberitahu Anda siapa yang terdekat dan mau diakses," kata Eli Finkel, profesor psikologi di Northwestern dan penulis utama studi tersebut. "Dengan sedikit informasi dasar sekalipun, mereka bisa segera mengatur waktu bertemu."
Bagaimanapun, katanya seperti diberitakan Bright Surf, pertemuan tatap muka masih sangat penting dalam menemukan seseorang yang khusus, yang akan menjadi jodohnya. Penelitian tim Finkel sebelumnya menyimpulkan, preferensi ideal calon pasangan kencan yang dilihat profilnya secara online bisa jatuh setelah pertemuan pertama.
Finkel memetakan tiga generasi kencan online dan membahas setiap pendekatan itu. Generasi pertama muncul tahun 1995, saat situs Match.com diluncurkan. "Kami menggunakan analogi bahwa situs kencan seperti Match.com ibarat supermarket cinta," kata Finkel. "Anda memeriksa barang-barang - dalam hal ini profil calon kencan secara online - dan melihat apa yang Anda sukai. Di sini orang dihadapkan pada banyak profil dan orang menjadi overload dengan pilihan," katanya.
Generasi kedua, katanya, muncul pada tahun 2000, yang disebutnya era eHarmony." "Mereka menggunakan algoritma yang cocok dalam upaya untuk mengidentifikasi mitra potensial yang sangat kompatibel dengan sang pencari pasangan. Masalah pilihan, agak terselesaikan dengan pendekatan algoritma," ujarnya.
Hanya sedikit orang yang dipilih, yaitu yang benar-benar kompatibel. "Tapi tidak ada bukti meyakinkan bahwa algoritma ini benar-benar bekerja," dia menambahkan
Generasi ketiga, muncul mulai tahun 2008, adalah mobile dating. "Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengetahui apakah Anda kompatibel dengan seseorang dari berbicara kepada mereka secara langsung sambil minum kopi atau segelas bir," ujar Finkel.
Ia berharap penelitiannya akan mendorong penyedia biro jodoh untuk membangun dasar ilmiah lebih ketat untuk layanan kencan online. Penelitian ini akan diterbitkan di Psychological Science in the Public Interest, sebuah jurnal yang dikelola oleh The Association for Psychological Science.
TRI P B Berita Terpopuler Lainnya 6 Aktivitas Ini Bisa Tingkatkan Libido Wanita Kisruh Warisan Ade Namnung, Ini Kata Psikolog Pantat Besar Mengurangi Risiko Diabetes Begini Tampang Para Miliarder Facebook 'Harga Bra Pembunuh Kanker Tak Sampai Rp 10 Juta Status Puteri Indonesia Angie Terancam Dicopot Polisi Selidiki Video Penganiayaan Geng Nero Bali Skandal Seks Bekas Bos IMF Akan Difilmkan