pasangan bahagia
VIVAnews - Keharmonisan pasangan sangat memengaruhi keutuhan rumah tangga. Namun, di tengah kesibukan sehari-hari, pasangan modern kini memiliki waktu yang kian terbatas.
Wanda Hamidah, seorang aktivis dan politisi wanita telah 12 tahun menikah menyatakan, yang penting dalam hubungan adalah kualitas bukan kuantitas. Dan komunikasi merupakan kunci dalam keutuhan rumah tangga.
Ibu dari enam anak ini menyatakan, dalam komunikasi kedua pasangan dapat mengetahui keinginan masing-masing. Dari situlah banyak hal dapat diperbaiki termasuk kompromi."Sekarang banyak pasangan suami istri walaupun sudah ada di rumah enggak bicara," ungkapnya.
Wanda mengatakan, wanita masa kini memiliki pilihan berkarier di luar rumah, di dalam rumah maupun sepenuhnya mengurus keluarga. Namun yang perlu diingat, "Pilihan ini harus disikapi dengan bijak, istri harus tetap kontak dengan suami, memberi perhatian kecil agar menjaga keintiman. Ini penting karena cinta bisa diperlihatkan dari sesuatu yang kecil," katanya.
Psikolog Ratih Ibrahim mengatakan, wanita berkeluarga masa kini memiliki pilihan berkarier bukan sekedar alasan ekonomi namun banyak juga sebagai aktualisasi diri. "Kelelahan sehabis bekerja menimbulkan potensi masalah dalam hubungan bila waktu yang sedikit tak digunakan dengan baik," katanya.
Agar hubungan keluarga tetap harmonis dan selalu bergairah, harus ada komunikasi yang baik antara suami-istri."Modalnya hubungan yang langgeng tiga yaitu cinta, prioritas, dan komunikasi," ujarnya.
Ratih menyatakan, setelah beberapa tahun cinta memudar yang memengaruhi gairah dan keintiman. Untuk itu, cipta kembali suasana romantis melalui perbuatan dan kata-kata.Pasangan juga harus memiliki prioritas dalam kehidupan.
Komunikasi di antara pasangan masa kini yang makin terbatas diperlukan agar tetap menjaga keintiman. Ratih mengingatkan, 75 persen komunikasi adalah saling terhubung satu sama lain dan sisanya hanya keterampilan komunikasi.
Di pagi hari misalnya, saat seluruh anggota keluarga bersiap-siap menjalani aktivitas sebaiknya lakukan komunikasi secara efektif." Misalnya saat akan berangkat kerja sempatkan bilang, 'Pah I Love You' walaupun cepat.Kalau hari diawali dengan sesuatu yang positif seluruh hari akan ikut positif dan sangat menyenangkan."
Malam hari, menurut Ratih adalah waktu yang paling tepat menjalin komunikasi lebih intens dengan pasangan."Di malam hari orang lebih rileks dan komunikasi bisa lebih lancar. Keintiman pasangan akan menjadi investasi yang menular pada kebahagiaan keluarga," katanya. Ratih memberi contoh saling berbincang sambil minum minuman hangat seperti susu atau teh.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar