Minggu, 05 Februari 2012 | 12:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (PPBB), Rita Kusriastuti, mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penyakit demam berdarah pada musim hujan saat ini. "Pada musim hujan perlu diwaspadai penyakit demam berdarah. Pada masa ini populasi nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat berinduk," katanya melalui telepon pada Minggu 5 Februari 2012.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu membuat pengeringan. "Seminggu tidak bikin pengeringan, akan ada sarang," katanya.
Penyakit demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue (tipe 1, 2, 3, 4). Virus ini masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini dapat mengganggu sistem pembekuan darah dan pembuluh darah kapiler, sehingga dapat menyebabkan perdarahan.
Air hujan yang tergenang seperti di batok kelapa, kolam, dan tempat-tempat lain dapat menimbulkan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit demam berdarah.
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan 3M, yakni menguras bak mandi atau penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu dan mengganti atau menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali. M kedua adalah menutup dengan rapat tempat penampungan air.
Dan M terakhir adalah mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas, ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah. Tindakan tersebut untuk mengurangi adanya telur jentik nyamuk pada genangan air. Untuk menghindari gigitan nyamuk dewasa dapat dilakukan dengan fogging.
MITRA TARIGAN