KOMPAS.com - Harga barang kebutuhan yang terus naik, serta biaya pendidikan dan kesehatan yang semakin tinggi, seringkali membuat kita khawatir. Bisakah kita memenuhi kebutuhan kita dalam jangka panjang dengan cara yang layak? Mampukah kita menyekolahkan anak di tempat yang berkualitas? Bagaimana kalau tiba-tiba terjadi perampingan karyawan dan kita termasuk yang di-PHK? Masih adakah uang yang bisa ditabung agar kita bisa pensiun sambil tetap menikmati hidup?
Hal-hal tersebut adalah sesuatu yang nyata, dan sulit rasanya untuk tidak memikirkannya. Sebab, memiliki uang artinya sama dengan rasa mampu untuk bertahan hidup. Jika keuangan sedang surut, kita merasa pertahanan hidup kita terancam. Padahal, apa yang kita perlukan untuk bertahan dan apa yang kita yakini kita butuhkan untuk bertahan hidup adalah dua hal yang berbeda. Perasaan diri kita lah yang terancam. Sebab, memiliki cukup uang membuat kita merasa berharga sebagai manusia.
Nah, karena kekhawatiran ini kerap kita rasakan akhir-akhir ini, apa yang sebaiknya kita lakukan?
1. Berhentilah memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Kekhawatiran tentu berkaitan dengan masa depan, sementara pada saat ini kita mungkin belum mengalami kekurangan uang. Coba pahami situasi Anda saat ini, apakah segalanya masih dapat Anda atasi? Setidaknya, Anda masih bisa bekerja dengan gaji yang cukup baik. Pernah mendengar bahwa banyak orang tak punya tabungan, atau bahwa orang Indonesia tidak disiplin menabung? Kebanyakan dari mereka justru tak pernah mengkhawatirkan soal uang. Lagipula, terus-menerus khawatir bakal kekurangan uang toh tidak akan menyelesaikan masalah. Anda malah jadi tidak produktif saat bekerja.
2. Gunakan waktu yang ada untuk mencari uang tambahan. Daripada menghabiskan waktu dengan mengkhawatirkan bagaimana jika Anda kelak tidak punya uang, lebih baik gunakan waktu tersebut untuk mencari penghasilan tambahan. Entah dengan mencari pekerjaan sampingan, atau membuka bisnis kecil-kecilan. Mungkin tidak sesederhana itu mewujudkannya, tetapi paling tidak Anda telah berusaha.
3. Percaya diri. Salah satu alasan mengapa kita mengkhawatirkan kondisi keuangan kita adalah karena kita kurang percaya diri dengan kemampuan kita untuk memiliki penghasilan. Percaya diri datang dari kesuksesan, dan kesuksesan terjadi karena kita melakukan tindakan nyata. Cobalah untuk melakukan sesuatu, tanpa terlalu ribet memikirkan hasilnya. Belajarlah dari usaha dan kegagalan Anda, dan jangan menyerah.
4. Tingkatkan daya saing Anda. Bila Anda menyadari bahwa Anda kurang dilirik oleh atasan untuk menangani proyek-proyek penting, atau jarang menerima kenaikan gaji, segera cermati penyebabnya. Apakah Anda kurang berani meminta kenaikan gaji, atau Anda memang tidak mempunyai kemampuan untuk bersaing dengan orang lain? Kalau memang ini jawabannya, segera tingkatkan kompetensi Anda. Ketika Anda merasa mampu melakukan proyek-proyek yang selama ini diberikan kepada rekan kerja, sampaikan hal itu pada atasan. Dengan mendapatkan kepercayaan dari perusahaan, Anda akan tahu bahwa Anda cukup berharga di perusahaan ini. Bila Anda memang cukup berharga, tak ada yang perlu dikhawatirkan bukan?
5. Ubah gaya hidup Anda. Cermati bagaimana gaya hidup Anda sekarang. Malas membawa makanan yang sudah dimasak asisten rumah tangga, dan lebih suka makan siang di luar kantor? Mudah tergoda untuk membeli majalah, CD, DVD, atau pernak-pernik yang lucu? Tak mau kalah jika teman Anda memborong pakaian, tas, dan sepatu yang sedang didiskon, atau membeli gadget terbaru? Nah, ubah semua kebiasaan buruk Anda tersebut. Berhematlah mulai dari hal yang paling kecil. Ketika berhemat sudah menjadi kebiasaan, tanpa Anda sadari Anda telah menyisihkan sebagian gaji Anda untuk ditabung.
6. Hiduplah dengan sehat. Dengan hidup sehat sejak awal, Anda menabung untuk masa tua. Makan enak semaunya, begadang, jarang olahraga, hanya akan menabung penyakit. Jangan lupa, segala penyakit yang populer diderita kaum urban (diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan lain sebagainya) adalah karena kita tidak memedulikan tubuh kita. Tidurlah dengan cukup, minum banyak air putih, berolahraga lah secara teratur, dan gunakan cuti Anda untuk berlibur sepenuhnya.
7. Syukuri apa yang Anda miliki. Anda masih bekerja di perusahaan yang kondisinya sehat, digaji dengan layak, diberi tunjangan kesehatan dan pendidikan untuk anak, punya rumah dan kendaraan (meskipun masih mencicil), juga punya suami yang masih memberikan nafkah secara teratur untuk keluarga. Maka, bertanggung jawablah dengan apa yang sudah Anda miliki. Artinya, Anda tidak menyi-nyiakan semua anugerah tersebut, dan menggunakannya dengan cara yang terbaik.
Sumber: MoneyNing
Editor :
Dini