KOMPAS.com - Marah itu hal yang lumrah. Namun menjadi masalah bila tidak pada tempatnya. Ajukan lima pertanyaan ini sebelum meluapkan kemarahan.
1. Apakah dia sengaja menyakiti saya?
Ada ucapan yang perlu diperhatikan ketika Anda marah kepada seseorang. Pertama "Tindakan kamu sudah membuat saya kesal". Ketika marah kadang kita lupa memilah antara keduanya. Tidak heran bila kita kerap mengirimkan pesan yang salah, bahwa dialah yang membuat kita marah. Padahal yang dimaksud adalah tindakannya, bukan orangnya.
Jika kita tidak sengaja atau tidak sadar telah menyakiti, jangan buru-buru marah. Jelaskan saja bahwa ada perlakuan atau sikapnya yang membuat Anda tidak nyaman. Bila tidak dijelaskan dia akan menganggap Anda tidak menyukai secara personal. Sehingga apapun yang ia lakukan akan membuat Anda marah nantinya.
2. Ini yang pertama atau keseratus kalinya?
Ingat-ingat lagi, apakah ini pertama kalinya Anda dikecewakan atau jangan-jangan sudah yang keseratus kalinya? Jika ini yang pertama, maklumi saja, toh setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, bukan?. Tapi bagaimana kalau kejadian itu terus berulang? Kalau seperti ini rasanya memang sulit untuk memendam kemarahan. Jalan tengah, boleh-boleh saja Anda marah,tapi tetap kedali kendalikan diri, dan terpenting dia menyadari kesalah yang ia buat terhadap Anda.
Kemukakan secara jelas kesalahannya di mana dan apa yang membuat Anda marah. Karena bisa jadi dia berulang kali melakukan kesalahan lantaran tidak menyadari bahwa perbuatannya membuat Anda tidak nyaman. Sehingga ketika Anda marah besar kepadanya, dia akan sangat bingung karena tidak tahu apa yang membuat Anda marah. Tak menutup kemungkinan, dia malah berbalik memarahi Anda, memarahi Anda atas sikap yang tidak menyenangkan.
3. Apa ini trauma saya saja?
Mungkin dulu Anda pernah disakiti oleh orang lain, dan ketika ada orang terdekat melakukan hal yang sama, memori Anda langsung bereaksi, dan marah besar tidak bisa dihindarkan. Ingat, suatu tindakan yang sama belum tentu punya maksud yang sama, bila dillakukan oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Jadi sebelum rasa marah Anda berapi-api, sebaiknya tanyakan pada diri sendiri apakah wajar bila marah? Atau menjadi berlebihan karena"Trauma?".
4. Apa ini waktu yang tepat untuk marah?
Harus ada waktu yang pas untuk meluapkan amarah. Ini yang harus ditanamkan di dalam pikiran sebelum kita marah. Dengan begitu, kita belajar untuk menjadi pribadi yang dewasa dan bijak salam dalam mengatur emosi. Jangan sampai rasa marah malah merusak suasana yang tadinya baik menjadi berantakan. Atau yang lebih parah, kemarahan Anda menyasar ke mana-mana sehingga mengganggu orang lain.
Anda tentu tak mau suasana bertambah runyam atau semua pandangan mata di sekitar langsung tertuju pada Anda? Jadi sebaiknya, jangan marah-marah saat dia sedang mengemudi, makan di restoran, atau liburan. Saat mau meledak, alihkan pikiran ke hal lain yang lebih menyenangkan. Cari waktu yang tepat untuk berbicara berdua dalam waktu yang pas.
(Majalah Chic/Precilia Meirisa)
Editor :
wawa