JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2010, Indonesia berada pada peringkat ke-4 sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar yakni sekitar 237,6 juta jiwa. Dengan laju pertambahan penduduk (LPP) 1,49 persen per tahun, maka jumlah penduduk akan bertambah sekitar 3,5 juta jiwa per tahun, sehingga diperkirakan pada akhir 2012 jumlah penduduk mencapai 245 juta jiwa.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief mengatakan, hasil sensus penduduk ini mengindikasikan pertambahan penduduk melebihi proyeksi. Terlebih lagi, masih berdasarkan sensus, tercatat 60 persen penduduk Indonesia hanya tamat Sekolah Dasar (SD) bahkan lebih rendah. Angka harapan hidup laki-laki dan wanita pada usia 68 tahun dan 72 tahun. Angka kemiskinan mencapai 31,02 juta jiwa serta angka pengangguran mencapai 7,14 persen.
"Melihat data ini, maka diperlukan upaya percepatan dan strategi lebih inovatif. Salah satunya kembali menggalakan program Keluarga Berencana Lingkaran Biru," ujarnya dalam konferensi pers "Peringatan Hari Kontrasepsi Dunia 2012 dan 25 tahun KB Mandiri", di Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Sugiri mengakui program KB dewasa ini mengalami kemunduran. Hal ini berbeda ketika diterapkan pada masa orde baru. Permasalahan utama dari lesunya program KB adalah masalah anggaran yang kurang maksimal. BKKB membutuhkan dana Rp 4 Trilun namun hanya menerima Rp 700 Miliar pada tahun 2006 dan meningkat menjadi Rp 2,6 T pada tahun 2012.
"Kami mengakui program KB kurang menjadi isu politik yang penting. Program yang terabaikan karena pengaruh reformasi dan desentralisasi ini sempat nyaris tidak terdengar," ungkapnya.
Selain permasalahan anggaran, Sugiri menambahkan masalah lainnya ada petugas lapangan KB sebagai agen paling penting kesuksesan program KB berkurang drastis. Banyak petugas lapangan mendapat penugasan baru sebagai pejabat seperti lurah dan camat. Bahkan, ada 6 bupati yang dulunya bertindak sebagai petugas lapangan. Dari jumlah petugas sebelum terjadi reformasi sebanyak 35.000 kini menurun menjadi 21.000 orang.
"Komunikasi Edukasi Informasi (KEI) medis memang perlu diperbaiki. Kami tengah berbenah dan target BKKBN pada tahun 2015 nanti laju pertambahan penduduk mencapai 1 persen," ujarnya.
Untuk kesuksesan program KB ini, Sugiri mengatakan BKKBN tidak bisa berjalan sendiri. Sugiri mengatakan pihaknya membutuhkan kerja sama dari dokter, bidan, pemerintah, masyarakat serta seluruh komponen yang berkonsentrasi pada program keluarga berencana.