KOMPAS.com - Apakah Anda begitu menyukai serial romantis di televisi dan layar lebar, dan merasa terkadang kisahnya seperti jalinan asmara Anda? Atau, Anda merasa sangat emosional ketika tokoh kesayangan justru tidak dipilih pasangannya di dalam film? Penelitian terbaru menemukan, orang yang sangat terpengaruh dengan roman fiksi cenderung kurang berkomitmen dalam hubungannya sendiri.
Meskipun kurang komitmen, yang menarik, orang-orang ini merasa senang dengan menganggap pasangannya sebagai teman. Jeremy L.Osborn, dari Albion College dalam penelitiannya terhadap 392 responden menikah menemukan, orang yang kepercayaannya kuat terhadap kisah roman di televisi atau layar lebar secara signifikan kurang berkomitmen dengan hubungan antarpasangan. Ada juga dari responden yang mencari orang lain sebagai alternatif atau memilih melajang.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam journal Mass Communication and Society, responden disurvei soal kebiasaannya menonton televisi dan bagaimana kepercayaannya terhadap kisah percintaan di televisi, serta kepuasan terhadap tayangan, harapan dan komitmen mereka dalam hubungannya. Responden juga diminta mengisi kuisioner berisi pernyataan seperti "televisi menayangkan cerita seperti yang terjadi dalam kehidupan nyata" dan "televisi membantu penontonnya memahami apa yang diharapkan dari sebuah hubungan".
Orang-orang yang sangat percaya drama romantis di televisi memiliki harapan tinggi dalam hubungannya. Mereka berharap hubungan asmaranya berjalan seperti keinginannya. Serta keinginan untuk dicintai pasangan secara berkualitas, termasuk mengorbankan kebebasan pribadi dan waktu. Namun, alasan ini cukup menjelaskan ketika harapan mereka tidak terpenuhi, mereka cukup puas hubungannya sekedar teman saja.