KOMPAS.com - Indonesia merupakan satu dari lima besar negara penghasil mangga di dunia. Meski termasuk buah musiman, mangga dari Indonesia sudah semestinya mendapatkan apresiasi tinggi di antara jajaran buah nusantara, dengan popularitas yang tak kalah dibandingkan buah impor. Dengan kata lain, semestinya buah mangga sama populernya dengan buah apel impor yang banyak dicari di supermarket misalnya.
Sayangnya, buah mangga yang masih musiman ini belum berada pada level itu. Kampanye nasional Mangga Mania pun digelar untuk mengangkat citra mangga, mengajak masyarakat dan pelaku industri, lebih mengapresiasi mangga.
Buah nusantara yang banyak diproduksi di Jawa Timur ini, perlu lebih banyak dikonsumsi. Bukan hanya dimakan langsung, namun juga diolah dalam aneka kuliner tradisional maupun berstandar internasional.
"Sebenarnya buah impor sedikit, hanya tujuh persen. Namun buah nusantara, buah tropis tidak dipajang seperti buah impor. Sasaran Mangga Mania ini di antaranya menaikkan status dan profil buah nusantara agar menjadi high profil, lebih mendapatkan apresiasi, dan melibatkan pihak retailer agar mau promosi buah nusantara, sehingga harapannya konsumsi buah nusantara pun meningkat," jelas Ketua Pemasaran Konsorsium Nusa Fresh, Kafi Kurnia, saat peluncuran Mangga Mania di Hotel Dharmawangsa Jakarta, beberapa waktu lalu.
Nusa Fresh merupakan konsorsium yang dibentuk Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Aaseibssindo). Melalui kampanye Mangga Mania, Nusa Fresh memberikan dukungan kepada bakery, restoran, cafe, hotel dan pasar swalayan yang ingin ambil bagian mempromosikan buah nusantara.
Pada September hingga November, promosi buah nusantara bertema Mangga Mania. Sejumlah kegiatan pun digelar di Bandung, Surabaya dan Bali. Puluhan hingga ratusan pengusaha cafe dan restoran turut andil dalam mempromosikan mangga. Salah satunya dengan mengolah buah mangga menjadi aneka hidangan menggoda selera.
Chef Vindex memberikan inspirasi dengan mengkreasikan tujuh jenis mangga dalam tujuh masakan berbeda. "Harapannya, semoga training dan workshop yang dilakukan Chef Vindex dapat menginspirasi restoran atau cafe untuk mengolah buah mangga dalam aneka masakan," jelas Kafi.
Mangga Mania menargetkan, setidaknya sepanjang masa promosi tiga bulan ini banyak pihak terlibat mempopulerkan mangga. Selain juga semakin banyak cafe dan restoran yang menjadikan olahan mangga dalam aneka makanan pembuka, hidangan utama maupun pencuci mulut, dalam menu harian mereka.
"Ke depan, akan selalu ada promosi buah nusantara yang berbeda setiap bulannya. Sehingga setiap kali turis datang, selalu ada buah nusantara yang berbeda-beda," jelasnya.
Melalui kampanye Mangga Mania, Nusa Fresh berharap semakin banyak orang mengonsumsi buah nusantara. Tak hanya mangga harum manis atau mangga gedong yang menjadi favorit saat musimnya, juga jenis mangga lainnya atau buah tropis lain dari Indonesia.
Apresiasi tinggi dari masyarakat terhadap buah nusantara juga sama pentingnya. Kafi mengatakan, Indonesia punya banyak sentra produksi mangga. Bahkan daerah yang tadinya bukan penghasil mangga, seperti Rembang dan Blora menghasilkan mangga berkualitas.
"Setiap daerah menghasilkan mangga berbeda, dari segi ukuran dan rasa. Masyarakat kita menyukai mangga yang manis dan tidak terlalu lembek," ungkapnya.
Meski pasokan mangga masih menjadi tantangan dalam pemasaran buah kaya nutrisi ini, Kafi yakin, apresiasi dan konsumsi tinggi masyarakat terhadap buah mangga bisa mengangkat popularitas mangga, tampil sejajar atau bahkan menandingi popularitas buah impor lainnya.
Editor :
wawa
.png)
