KOMPAS.com - Ibu rumah tangga memiliki kreativitas tinggi dan terbukti telah berkontribusi secara finansial terhadap keluarga melalui usaha rumahan atau bisnis skala kecil menengah. Meski begitu, para ibu kreatif ini tak selalu memiliki bekal pengetahuan untuk membuka usaha mandiri terutama dari segi perhitungan bisnis.
Bogasari melihat adanya potensi besar pada ibu rumah tangga ini. Kaum ibu dapat terlibat dalam kegiatan produktif di rumah untuk menambah penghasilan keluarga. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kaum ibu, Bogasari kembali menggelar rangkaian kegiatan pengenalan usaha mandiri kepada ibu rumah tangga, menyasar kaum ibu yang bergerak di usaha makanan berbasis terigu.
Melalui workshop bertajuk "Sajian Bersama Bogasari (SBB)", sepanjang 2012, Bogasari menargetkan untuk mengadakan pelatihan di 250 titik di seluruh Indonesia. Mulai Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Pontianak, Aceh, Medan, Padang, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka-Belitung, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Berawal sejak 15 Juni 2012, kegiatan pelatihan kepada kaum ibu ini telah berlangsung di 10 titik Kelurahan dan Kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Pada 26 September 2012, pelatihan berlangsung di Kecamatan Serpong Utara, sebagai upaya menjangkau lebih banyak lagi kaum ibu yang teredukasi, demi mencapai target 37.500 ibu rumah tangga yang mendapatkan pembekalan usaha mandiri ini.
Dalam siaran persnya, Senior Vice President Commercial Bogasari, Hans Ryan Aditio menjelaskan, "Pemberian pengetahuan dan simulasi praktik usaha secara mandiri ini dirancang agar para ibu rumah tangga mendapatkan gambaran rinci bagaimana membangun usaha secara mandiri dari rumah, mulai dari membuat produk makanan, penghitungan proyeksi keuntungan, sampai solusi berpromosi murah melalui on-line."
Menurut hans, kebanyakan kaum ibu yang berbisnis dan menjadi peserta kegiatan ini belum pernah menjalani kursus atau pelatihan berbisnis. Fakta ini didapatkan dari hasil evaluasi kegiatan pelatihan yang sudah berlangsung di 10 titik.
"Dari 1.349 peserta workshop 'Sajian Bersama Bogasari', 86 persennya belum pernah sama sekali menjalani kursus atau pelatihan apapun. Data ini menunjukkan, bahwa para ibu rumah tangga, masih banyak membutuhkan tambahan pengetahuan, khususnya tentang usaha secara mandiri agar memiliki kegiatan produktif," jelas Hans.
Kepada kaum ibu peserta workshop, yang disebut Ibu Kreatif oleh Bogasari, Hans menaruh harapan positif. Bahwa program pelatihan yang dirancang Bogasari ini dapat mendukung usaha dan memberikan wawasan kepada masyarakat khususnya kaum ibu. Para Ibu Kreatif yang telah berbisnis atau berencana memulai bisnis pun diharapkan lebih bersemangat untuk berkreasi demi menyukseskan usaha makanan ringannya.
Dukungan terhadap kaum ibu untuk berwirausaha makanan ringan, tak hanya berhenti pada program pelatihan. Untuk mendampingi kaum ibu, Bogasari juga berkomitmen mewadahi kaum ibu untuk mengembangkan usaha melalui Bogasari Baking Center (BBC).
"Lewat wadah yang sudah berdiri sejak 1981 ini, para alumnus BBC bisa saling berbagi ilmu dan inspirasi, serta tentunya saling bisa memasarkan satu sama lain, serta dukungan pelatihan dan pendampingan usaha secara berkesinambungan," tutup Hans.
Editor :
wawa
.png)
