KOMPAS.com - Beberapa hal yang menonjol dari kepribadian intorver adalah enggan menjadi pusat perhatian, cenderung pendiam dan kurang berani "bersuara". Ketika orang lain mungkin bersemangat mengejar mimpi dan posisi, dia adem ayem saja dengan "dunianya".
Di dunia kerja, kepribadian seperti ini di anggap kurang menarik. Itu sebabnya banyak kesempatan enggan mampir pada si introver. Nah, agar langkah karier tidak terhambat gara-gara kepribadian kita yang tertutup, simak saran dari Nancy Ancowitz, penulis buku Self Promotion for Introvert.
"Mana Suaranya?"
Salah satu ciri yang menonjol dari introver adalah pemalu. Ini ditunjukkan dengan volume suara yang kecil, bahkan nyaris sayup-sayup dan tidak menyakinkan. Akibatnya, lawan bicara membutuhkan konsentrasi penuh agar bisa mendengar suara Anda. Nah, untuk meningkatkan volume suara agar lebih terdengar dan jelas, cobalah berlatih.
Jangan mengangkat alis dulu, latihan vokal tidak hanya berguna untuk penyanyi, kita pun membutuhkannya. Sering-seringlah latihan berbicara lebih keras. Berteriak? boleh, tapi di tempat yang sepi. Gunakan tape recorder agar kita bisa mengevaluasi apakah volume suara sudah meningkat atau belum. "Anda tak bisa menjual diri, jika suara Anda sangat kecil, tak terdengar, dan terkesan ragu-ragu," ungkap Nancy.
Jelaskan dengan data
Orang introver umumnya tak suka membual dengan target. Anda juga paling malas beradu argumen untuk mempertahankan pendapat. Kalau pendapat Anda sudah dipatahkan, Anda lebih memilih pasrah. Padahal belum tentu juga pendapat Anda salah dan yang mendebat Anda benar.
Untuk menyiasati masalah ini, cobalah bermain dengan data. Tak harus ngomong panjang lebar berbusa, Anda bisa meyakinkan atasan dengan data-data yang akurat. Dengan begitu, apa yang kita ungkapkan benar adanya dan tak mengada-ada.
Bila bicara soal target, sebutkan angka pastinya. Misal dengan bilang, "Target saya bulan depan, penjualan meningkat 25 perjualan dari bulan ini." Nah kalau to the point seperti ini, atasan pun merasa puas dan bisa menilai kemampuan kita yang sebenarnya.
"Bos, Tolong dong!"
Ketika merasa ada yang tak dimengerti dan kurang dipahami, jangan sungkan bertanya dan minta bantuan pada atasan. Ungkapkan bahwa kita membutuhkan bimbingannya untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik.
Menurut Nancy, pendekatan ini berfungsi untuk menekankan bahwa atasan juga bertanggungjawab membantu kita untuk sukses. Dengan cara ini, kita akan terlihat bijaksana dan bisa bekerjasama dengan atasan. Siapa tahu, berikutnya atasan mempercayakan Anda pada proyek penting.
"Sudah cantikkah saya?"
Hal ini memang terlihat sepele, tapi menurut Nancy, penampilan akan banyak berbicara bahkan sebelum kita berbicara. Penampilan sangat dibutuhkan untuk menunjukkan sikap profesional. Penampilan yang baik juga menjadi pemicu kita untuk meraih sukses.
Ingin jadi bos? Berpakaianlah seperti bos. Agar lebih menonjol di kantor, cobalah lebih berani dalam berpakaian. Pilihkah baju dengan warna-warna ceria seperti merah, fuschia, biru atau tosca. Tambahkan aksesori penunjang seperti kalung dan ikat pinggang. Ini akan membuat kita terlihat lebih segar dan bersemangat.
(Majalah Chic/Bestari Kumala Dewi)
Editor :
wawa