KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat dalam upaya pencegahan penyakit. Salah satu upaya Kemenkes untuk tindakan pencegahan adalah mempromosikan perilaku "cerdik" agar terhindar dari osteoporosis. Cerdik adalah singaktan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok dan Rajin beraktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres.
Ali Ghufron menambahkan, osteoporosis dapat dicegah dan dideteksi secara dini dengan mengonsumsi nutrisi yang cukup dan menu seimbang terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D. "Maka kesempatan besar untuk hidup dengan tulang sehat semakin terbuka dengan baik," kata Wamenkes kepada pers pada puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional (HON) 2012 di Jakarta, Minggu (21/10/2012).
Selain itu, tidak merokok maupun mengonsumsi alkohol, dan cukup mendapatkan sinar matahari pagi serta melakukan aktifitas fisik secara adekuat selama 30 menit minimal tiga kali seminggu, katanya.
Dewasa ini, menurut dia, umur harapan hidup masyarakat Indonesia telah meningkat dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun. Namun meningkatnya umur harapan hidup berpengaruh terhadap perubahan pola penyakit sehingga penyakit degeneratif juga meningkat termasuk osteoporosis, tegasnya.
Rapuh
Ia mengatakan, osteoporosis adalah kondisi dimana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah karena berkurangnya masa tulang. Gangguan tersebut sering tidak disadari penderita, datang diam-diam tanpa ada tanda-tanda khusus dan baru diketahui ketika terjadi patah tulang.
Patah tulang tentu mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan pada akhirnya menurunkan produktivitas masyarakat, tutur Wamenkes.
Data Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menunjukkan, sekitar 200 juta orang yang menderita osteoporosis. Pada 2050 angka tersebut akan meningkat dua kali lipat pada wanita dan tiga kali lipat pada pria.
Laporan itu memberikan bukti bahwa 50 persen patah tulang paha atas yang dapat mengakibatkan kecacatan seumur hidup dan kematian.
Tidak menular
Sementara itu, Direktur Pengendalian Penyakit tidak Menular Kemenkes Dr. Ekowati Rahajeng mengatakan, peringatan Hari Osteroporosis Nasional (HON) bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang Osteoporosis sebagai penyakit tidak menular dan bagaimana cara pencegahannya.
Oleh karena itu, peringatan HON pada tahun ini dikemas dalam konsep yang lebih dinamis dengan sasaran kelompok usia muda, kata Ekowati.
Pada kesempatan itu Ekowti secara simbolik menerima penyerahan compact disc (CD) musik osteodance yang dilakukan ketua Perosi dalam rangka peluncuran aktifitas fisik berupa dansa pencegahan osteoporosis. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan osteoporosis sejak dini, kata Ekowati.