Kompas.com - Cukup banyak penelitian yang menyarankan olahraga moderat 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan. Namun studi terbaru mengatakan bahwa yang penting adalah intensitasnya, bukan durasinya.
Hal itu berarti, meski sama-sama melakukan olahraga jalan kaki dengan durasi yang sama namun yang lebih berdampak positif adalah olahraga jalan kaki cepat sampai berkeringat.
Dalam penelitian, orang yang melakukan jalan cepat dan joging selama dua sampai empat jam per minggu, risikonya terkena sindrom metabolik turun sampai 50 persen. Sedangkan mereka yang berolahraga jalan kaki dalam kecepatan santai setiap hari, tetap beresiko terkena sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah sebutan untuk kumpulan faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan diabetes. Faktor risiko tersebut termasuk hipertensi, gula darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, kolesterol tinggi, serta lemak perut.
"Yang penting bukan waktu yang dihabiskan untuk olahraga, tetapi kualitas waktu itu yang menentukan kesehatan secara keseluruhan," kata Neeru Jayanthi, direktur medis dari unit kedokteran olahraga Loyola University Health System di Maywood.
Jayanthi menjelaskan, kegiatan berkebun jika dilakukan dua sampai empat kali dalam seminggu sampai berkeringat akan bermanfaat.
Penelitian yang dilakukannya melibatkan 10.000 orang dewasa berusia 21-98 tahun dari Kopenhagen, Denmark. Mereka ditanyai level aktivitas yang dilakukannya sejak awal penelitian dan terus dimonitor selama 10 tahun.