KOMPAS.com - Apa perbedaan antara penonton acara realitas American Idol dan The Biggest Loser? Hm... memangnya ada penelitian mengenai perbedaan karakter antara penonton kedua acara tersebut? Bukannya yang satu acara musik, dan yang lain acara penurunan berat badan, sehingga tak mungkin dibandingkan?
Ternyata, Faculty of Physical Education and Recreation dari University of Alberta, Canada, pernah mengadakan penelitian mengenai karakter penonton kedua acara tersebut. Meskipun memotivasi para kontestan untuk menjalankan gaya hidup sehat, ternyata The Biggest Loser tidak berhasil membuat penontonnya untuk bergaya hidup aktif. Sebaliknya, American Idol yang mempertontonkan para penyanyi muda yang berhasrat meniti karier di bidang musik, justru berhasil memotivasi penontonnya untuk menerapkan gaya hidup sehat.
Dalam penelitiannya, tim peneliti meminta satu kelompok responden untuk menonton klip berdurasi 7 menit dari The Biggest Loser (BL), dan kelompok responden yang lain untuk menonton klip American Idol (AI). Responden juga diminta untuk menuliskan lima hal yang mereka pikirkan pertama kali ketika menyaksikan klip tersebut pada kuesioner yang dikomputerisasi. Setelah menjawab pertanyaan tersebut, kelompok yang menonton BL ternyata menampakkan perilaku negatif terhadap olahraga dibandingkan kelompok yang menonton AI.
Penemuan ini tentu mengejutkan. Muncul banyak pertanyaan, apakah acara yang mempromosikan latihan fisik dan kesehatan ini justru menimbulkan lebih banyak kerugian ketimbang keuntungannya, terutama ketika penonton dihadapkan pada para kontestan yang menangis dan muntah-muntah setelah dipaksa melakukan latihan berat.
"Penggambaran latihan pada acara seperti BL ini sangat negatif. Orang-orang berteriak, menangis, dan muntah-muntah. Kalau Anda bukan orang yang rutin berolahraga, Anda pasti akan mengira inilah yang diakibatkan oleh latihan. Bahwa olahraga adalah pengalaman buruk di mana Anda harus memaksa diri pada kondisi yang ekstrim, yang tentunya salah sama sekali," papar pemimpin studi, Tanya Berry.
Terlepas dari berat badan dan kebiasaan latihan para responden, menurut Berry orang yang menonton BL memiliki perilaku yang lebih buruk mengenai aktivitas fisik. Menurutnya, kurang tepat jika acara ini berharap bisa mendorong orang untuk bergaya hidup sehat.
"Sebenarnya ada banyak upaya yang baik untuk mengajak orang lebih aktif secara fisik, namun ini seperti hal sepele dalam penggambaran yang besar dan berbeda mengenai latihan. Kacau sekali," tambahnya.
Namun, tim peneliti masih berniat melanjutkan penelitian mereka. Tahapan lain dalam studi tersebut akan berfokus pada klip yang memperlihatkan para kontestan BL ketika mereka berhasil memenuhi tantangan yang diberikan, dan mencapai target penurunan berat badan. Peneliti ingin mengamati apakah kegembiraan para kontestan saat mencapai tujuan bisa mengubah pandangan responden mengenai olahraga.
Sumber: The Daily Mail
Editor :
Dini