KOMPAS.com - Untuk ketiga kalinya, Mustika Ratu turut berkontribusi mendukung "ASEAN Skills Competition (ASC) ke-9" yang dilaksanakan pada tanggal 15 – 17 November 2012 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Sebuah ajang yang digelar oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Sebagai salah satu perusahaan kosmetika dan jamu besar di Indonesia, Mustika Ratu menjadi sponsor utama beauty therapy competition (kompetisi terapi kecantikan). Mustika Ratu menyediakan sepenuhnya peralatan dan produk untuk kompetisi terapi kecantikan dengan menggunakan produk unggulan dari Taman Sari Royal Heritage Spa. Selain itu, Mustika Ratu diberi kepercayaan sebagai tim penguji utama dalam kompetisi terapi kecantikan bidang perawatan tubuh.
"Produk kecantikan Indonesia diakui produk yang berkualitas di ASEAN dan dunia. Bahkan Spa kami yang di Kanada sudah mendapatkan pengakuan sebagai spa terbaik di Amerika Utara," ujar Putri K. Wardani, Presiden Direktur PT Mustika Ratu,Tbk, kepada Kompas Female, pada acara "ASEAN Skill Competition ke-9", Jakarta, Jumat (16/11/2012).
Selain produk yang berkualitas, sudah seharusnya juga sumber daya manusianya juga harus yang andal. "ASEAN Skill Competition ini ajang untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan. Harapan SDM Indonesia bisa bersaing dengan tenaga kerja asing. Kalau tidak nanti masyarakat Indonesia hanya akan tergilas. Ke depannya Indonesia bisa mengirimkan tenaga kerja yang mempunyai skill, agar bisa terpandang,"lanjut Putri
Pada ASC ke-9 tahun 2012, selain bidang kecantikan juga skill lain seperti, teknologi otomotif, mekanik elektronik, sistem administrasi berbasis jaringan teknologi informasi, pemipaan dan pemanasan, pengelasan, pemasangan keramik, tukang batu dan tukang kayu, hingga desain grafis.
Khusus untuk terapi kecantikan, akan diikuti oleh 10 peserta dari 5 negara. Adapun 5 negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina. Masing-masing negara mengirimkan 2 perwakilan. Indonesia mengirimkan Rizki Ayu Setiyani dari Semarang dan Nanda Novitasari dari Yogyakarta. Keduanya telah mendapatkan pelatihan dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo (LPPMS) selama setahun.
.png)
