KOMPAS.com - Bayangkan kalau Anda sedang bete mengerjakan tugas-tugas di kantor, tiba-tiba atasan Anda memanggil untuk memberikan tugas tambahan. Saat Anda bersiap untuk mengkomplain tugas baru tersebut, si bos sambil tersenyum meminta Anda untuk segera melaksanakannya. Wow... rasanya Anda langsung ingin berbalik meminta maaf karena keburu marah-marah.
Kalau Anda luluh ketika si dia memamerkan senyuman terbaiknya, tak usah heran. Penelitian dari University of Granada menunjukkan, perempuan cenderung akan mematuhi pria jika pria memancarkan senyumannya pada mereka. Reaksi para perempuan ketika berinteraksi dengan rekan-rekan pria dalam berbagai kesempatan ini sempat direkam oleh para peneliti.
Dalam salah satu eksperimen, pria ditempatkan pada posisi yang dominan dan memberikan perintah. Pada saat seperti itu, perempuan akan lebih menaati perintah bila pria tersenyum pada mereka. Selain itu, perempuan tampaknya juga menempatkan dirinya di sisi yang penurut ketika pria tersenyum pada mereka. Perilaku pria tersebut dianggap sebagai kehangatan, dan menjadi penyebab mengapa perempuan menanggapinya malu-malu.
Penemuan ini kemungkinan besar disebabkan perempuan lebih bergantung pada bahasa tubuh ketika membuat keputusan.
"Bahkan ketika ada ketidakcocokan antara apa yang dikatakan dan apa yang disampaikan pria melalui bahasa tubuhnya, perempuan akan memilih untuk menilai bahasa tubuhnya," ungkap pakar bahasa tubuh Patti Wood. "Kalau mereka melihat senyuman, maka interaksi yang terjadi akan lebih menyenangkan."
Patti sendiri menyarankan pada kaum perempuan untuk tidak cepat luluh dengan senyuman pria, khususnya ketika berada di tempat kerja. Untuk mencegah Anda dimanipulasi oleh senyuman mereka, sebaiknya Anda menghindari diri ikut tersenyum. Sebab, tersenyum malah membuat posisi perempuan terlihat makin rendah.
"Kalau Anda tersenyum saat memberikan pernyataan yang penting, itu membuat pernyataan Anda semakin lemah, " ujar Patti. "Pikirkan bahasa verbal sebelum Anda merespons. Jika pria mengatakan sesuatu yang seksis an Anda malah tersenyum, ia akan merasa hal itu boleh-boleh saja."
Secara keseluruhan, Patti menyarankan agar kaum perempuan tidak lagi hanya mengandalkan bahasa tubuh pria untuk membuat keputusan. Lebih jauh, mereka harus waspada dengan bahasa tubuh mereka sendiri.
Sumber: The Daily Mail
Editor :
Dini