Kompas.com - Liburan akhir tahun sudah di depan mata. Saatnya menghabiskan waktu dengan keluarga dan orang-orang tercinta. Tetapi, bagi kebanyakan orang, waktu liburan bisa menjadi sumber stres.
Kenali apa saja hal-hal yang bisa merusak suasana liburan Anda dan bagaimana mengatasinya.
1. Menyiapkan perjalanan
Meningkatnya volume perjalanan menjelang libur menyebabkan jalanan macet atau tertundanya jadwal penerbangan. Untuk hal-hal yang berada di luar kontrol seperti itu yang bisa kita lakukan hanyalah membuat antisipasi untuk setiap kemungkinan. Misalnya, berangkat lebih awal ke bandara atau memilih rute perjalanan alternatif.
2. Reuni keluarga
Bertemu dengan keluarga besar yang jarang ditemui bisa menyenangkan sekaligus menyebalkan karena mungkin Anda terpaksa bertemu dengan orang yang kurang cocok atau punya masalah yang belum selesai di masa lalu. Daripada liburan Anda rusak gara-gara emosi negatif yang dirasakan, lebih baik fokus pada anggota keluarga lain yang memang ingin ditemui. Membaur dengan kerabat yang lain bisa menjadi cara untuk menghindari kontak berdua dengan orang tersebut.
3. Keuangan terbatas
Banyak orangtua yang merasa bersalah karena tidak bisa memberikan kado atau hadiah liburan keluarga untuk anak-anak mereka. Apabila memang keuangan tak memungkinkan, jangan memaksakan diri.
Jika anak-anak sudah cukup besar, Anda bisa memberikan pengertian kepada mereka tentang keterbatasan ekonomi yang sedang dihadapi. Alih-alih memberi kado "material", Anda bisa memberikan "kebebasan" pada mereka untuk melakukan kegiatan yang selama ini dilarang, seperti main games sampai malam.
4. Tak punya waktu
Waktu liburan semakin mepet tetapi Anda kehabisan waktu untuk menuntaskan pekerjaan. Sebelum Anda "menghukum" diri karena tak mampu menyelesaikan pekerjaan, bersikaplah realistis. Mungkin tugas Anda tak bisa selesai karena banyak rekan kerja yang sudah mengambil cuti. Mengurangi target yang harus dicapai bisa membantu Anda mengurangi rasa cemas dan stres yang akan menganggu liburan.
5. Tidak bisa libur
Cukup banyak orang yang terpaksa tetap bekerja di saat hari raya. Hal itu akan menyebabkan kita dihantui rasa bersalah karena tak bisa hadir bersama keluarga. Meski begitu, Anda bisa meluangkan hari-hari lain untuk mengganti waktu yang terpaksa dihabiskan untuk bekerja.
.png)
