Kompas.com - Pola makan bergizi seimbang di usia anak-anak sangat penting, bukan hanya untuk pertumbuhan fisik tapi juga kecerdasannya. Selain makan di jam utama, anak juga sebaiknya diperkenalkan pada camilan yang sehat sebagai sumber energinya.
Menurut dr.Aman Bhakti Pulungan, Sp.A (K), memberikan camilan boleh-boleh saja, tetapi sebaiknya pilih yang berkadar gula atau karbohidrat rendah namun berprotein tinggi. "Sebaiknya setelah makan anak tetap aktif bergerak supaya makanannya diubah menjadi energi, bukan lemak," katanya.
Aman menyarankan agar anak selalu diberi sarapan untuk mencegah keinginan makan yang terlalu besar atau menyantap camilan kebanyakan. "Anak yang sarapan akan lebih kenyang saat makan camilan di sela-sela jam makan, sehingga mengambil porsi yang lebih sedikit," tuturnya.
Sediakan camilan yang sehat di rumah seperti buah-buahan atau kacang-kacangan. Batasi asupan camilan seperti biskuit, cokelat, permen, atau makanan manis lainnya. Biasakan selalu membuat makanan dari bahan-bahan segar dan bebas zat berbahaya.
Anak sebaiknya tidak dibiasakan makan sampai sekenyang-kenyangnya karena ia beresiko kegemukan dan di kemudian hari lebih sulit untuk mengubah pola makannya. Obesitas juga membuat tumbuh kembang anak tidak seoptimal anak lainnya.
Selama liburan, anak sebaiknya diajak melakukan banyak aktivitas fisik ketimbang duduk diam menonton televisi atau bermain game. "Liburan tipe seperti ini tidak sehat karena dapat memperbesar resiko obesitas pada anak," ujar dr. Tjhin Wiguna, Sp. KJ(K), psikiater anak pada kesempatan yang sama.
Sebaiknya camilan atau makanan selingan tidak diberikan secara berlebihan atau menjelang waktu makan karena akan kenyang sehingga tak berselera lagi mengonsumsi makanan utamanya. Berikan anak contoh memilih jajanan yang sehat, baik saat pergi keluar rumah bersama anak atau pun saat membawa jajanan sepulang kerja. we