KOMPAS.com - Meyakini dan mengingat telah menyantap porsi makanan ternyata dapat membantu Anda menjadi lebih tahan lapar untuk jangka waktu lama. Menurut sebuah studi di Inggris, perasaan puas terhadap porsi makanan dapat memengaruhi rasa lapar pada jadwal makan selanjutnya.
Jika tidak ingat apa yang dimakan, maka akan menghilangkan rasa puas terhadap makanan
-- Heather Mangieri
Para ahli dari University of Bristol di Inggris melakukan pengujian terhadap perilaku 100 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok yang diberi sup tomat berlabel 300 dan 500 gram. Kelompok pertama awalnya harus memakan sup 300 gram, sedangkan kelompok kedua memakan 500 gram. Kemudian tingkat rasa lapar siswa diukur dan ternyata hasilnya menunjukkan korelasi positif. Mereka memakan lebih banyak cenderung tidak mudah merasa lapar.
Dalam tes berikutnya, para peneliti sebelumnya diam-diam mengubah porsi sup yang dimakan siswa. Kelompok pertama kembali mengonsumsi sup berlabel 300 gram, namun sebenarnya porsinya 500 gram. Begitu pula pada kelompok kedua yang diberi sup berlabel 500 gram namun porsi sebenarnya 300 gram. Hasilnya, kelompok yang makan dengan porsi lebih sedikit tetapi merasa menyantap porsi lebih besarlah yang tidak mudah merasa lapar.
Para siswa mengaku, saat merasa mendapatkan porsi besar, mereka merasa lebih puas sehingga tidak mudah lapar, meskipun sesungguhnya mereka hanya makan dalam porsi sedikit.
"Hasil ini sesuai dengan kemampuan otak membentuk memori tentang apa yang sudah dimakan, sehingga menentukan nafsu makan untuk makan yang berikutnya," kata penulis studi Jeffrey Brunstrom, profesor psikologi eksperimental di University of Bristol di Inggris yang mempublikasikan risetnya dalam journal Plos One.
Menurut penelitian terdahulu, memori dari makanan memang memengaruhi kepuasan yang berkaitan dengan rasa lapar. Namun kadang orang tidak memiliki memori makan yang baik akibat melakukan aktivitas lain saat makan seperti sambil menonton televisi atau kegiatan lain. Hal ini dapat membuat mereka lebih mudah merasa lapar lagi karena tidak memiliki rasa puas saat makan.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan, tidak mengingat makanan yang disantap memiliki konsekuensi beberapa jam kemudian.
"Jika tidak ingat dengan apa yang dimakan, maka akan menghilangkan rasa puas terhadap makanan," kata Heather Mangieri, juru bicara Academi Nutrisi dan Diet di Inggris.
Meskipun ia tidak terlibat dalam penelitian ini, namun ia mendukung hasilnya. "Sebagai konsekuensi karena kita mungkin tidak merasa puas, adalah makan berlebihan saat makan berikutnya," tambahnya.
Mangieri juga mengatakan, ukuran porsi yang diketahui juga dapat menambah rasa puas. Semakin banyak porsi yang dimakan biasanya semakin puas, namun itu hanyalah sugesti.