KOMPAS.com - Bagi perempuan, sentuhan adalah bentuk perhatian dan kasih sayang. Bila merasa status sudah jelas, tidak ada salahnya menunjukkan kasih sayang pada orang yang dicintai. Entah itu menyentuh lembut lengannya, menggandeng tangannya, atau sekadar merapikan rambutnya. Namun tak semua pria nyaman dengan sentuhan semacam ini.
Terkadang pria merasa risih diperlakukan mesra oleh pasangannya, apalagi statusnya baru jadian. Keengganannya ini bukan karena si dia tak cinta, hanya saja terkadang pasangannya memberikan sentuhan di saat yang kurang tepat. Jadi, kalau ingin membuat sentuhan Anda bermakna baginya, hindari menyentuhnya di empat situasi ini:
1. Area publik.
Saat Anda merasa nyaman bersamanya, bukan tak mungkin sentuhan fisik terjadi spontan. Misalnya, saat Anda dan dia menyebrang jalan, bisa jadi Anda spontan menggenggam tangannya atau mengandeng lengannya sebagai bentuk perlindungan dan percaya.
Namun, tak semua pria nyaman dengan situasi ini. Apalagi jika pasangan Anda termasuk tipe pemalu. Bagi mereka, bergandengan tangan di depan umum adalah hal yang memalukan. Tapi bukan berarti dia malu pergi bersama Anda, hanya saja dia merasa belum nyaman jika harus menunjukkan kemesraan di depan umum. Jadi, sama sekali tak ada hubungannya dengan urusan hati.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk menyentuhnya? Mulailah saat sedang berduaan dengannya. Misalnya, saat di dalam mobil, atau saat si dia mengantar pulang ke rumah. Setelah ia terlihat nyaman, Anda bisa mulai menggandengnya lengannya saat pergi ke area publik. Pelan tapi pasti si dia akan terbiasa dan akan menggandeng tangan Anda tanpa diminta.
2. Bertemu orangtuanya.
Mendapat kesempatan bertemu dengan orangtua kekasih, tentu menjadi momen yang ditunggu. Betapa tidak, ini adalah sinyal Anda dianggap pacar resmi oleh si dia. Jadi, manfaatkan kesempatan itu dengan baik,
Umumnya pria merasa risih bila kekasih bersikap mesra di depan orangtuanya. Jadi, meskipun ia sangat senang Anda mengelus pipinya atau memainkan rambutnya, ada baiknya hindari melakukan itu saat sedang bersama orangtuanya.
Ingat, tujuan si dia membawa Anda adalah agar orangtuanya bisa mengenal Anda,. Makanya, daripada sibuk pamer kemesraan, sebaiknya Anda memberi kesempatan pada orangtuanya untuk lebih mengenal diri Anda.
3. Saat bersama teman.
Wajar saja ketika Anda dan dia menikmati kebersamaan dengan bergandengan tangan atau saling merangkul. Namun, belum tentu dia akan senyaman itu saat bersama teman-temannya. Jadi, jangan kaget kalau sedang bersama teman prianya, ia tak semanis saat hanya berdua dengan Anda. Maklum, dia tidak ingin menjadi bahan ejekan teman-temannya.
Jika hal ini menganggu Anda, coba bicarakan dengan si dia. Tapi kalau hubungan belum berjalan lama, berikan waktu pada dia untuk lebih mengenalkan Anda pada teman-temannya. Lama kelamaan suasana akan mencair dan dia akan nyaman bersikap mesra.
4. Fobia sentuhan.
Sebagian orang tak suka disentuh. Sentuhan membuatnya merasa tidak percaya diri dan merasa dituntut untuk berkomitmen,. Hal ini memang tidak biasa dan hanya terjadi pada sedikit orang. Mereka umumnya khawatir, adanya kontak fisik akan meningkatkan keintiman.
Misalnya, ketika berjalan bersama ia akan menghindari menggandeng tangan pasangannya. Karena, ketika si dia menggandeng tangan Anda berarti secara tidak langsung itu menjadi bentuk komitmen dia untuk melindungi Anda.
Jika si dia termasuk tipe pria seperti ini, kuncinya adalah komunikasi. Jelaskan padanya bahwa sebuah hubungan yang sehat tak hanya saling berbicara tapi juga saling menunjukkan kasih sayang.
(Majalah Chic/Bestari Kumala Dewi)
Editor :
wawa