KOMPAS.com - Sebagai wadah sekaligus langkah awal mewujudkan Indonesia sebagai pusat mode dunia pada tahun 2025, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kembali menggelar Indonesia Fashion Week 2013 (IFW 2013). Pekan mode tahunan ini rencananya akan digelar pada 14-17 Februari mendatang di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan.
Pekan mode ini bukan sekadar ajang fashion show di mana desainer dalam dan luar negeri memperlihatkan desain busana terbaru mereka. "Seperti fashion week di negara lainnya, IFW juga menghadirkan pameran bisnis fashion lokal, seminar, workshop, dan lomba-lomba rancang lainnya," ungkap Dina Midiani, Direktur Indonesia Fashion Week 2013, saat media gathering di butik perancang Lenny Agustin di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Meski baru sekali diselenggarakan pada 23-26 Februari 2012 lalu, ajang ini telah mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk buyer internasional. "Dua tahun pertama perencanaan IFW sebenarnya masih difokuskan dalam memperkuat produk dan penjualan lokal terlebih dulu. Namun, kenyataannya gaung IFW sudah terdengar di seluruh dunia," tambahnya.
Maka untuk mengobati kekecewaan beberapa buyer internasional sekaligus sebagai proses belajar untuk pelaku bisnis Indonesia, tahun ini IFW mengajak buyer internasional dari 10 negara seperti Jepang, Thailand, Malaysia, Italia, Australia, dan lain-lain. Jumlah negara yang bergabung dalam ajang ini memang terbilang masih sedikit, karena IFW masih ingin memberi kesempatan yang luas bagi buyer lokal. Selain itu, juga sebagai bagian dari proses bergabungnya IFW dalam World Fashion Week.
"Bergabungnya IFW dalam World Fashion Week memungkinkan Indonesia menyelenggarakan IFW dua kali setahun pada 2014 mendatang. Selain itu, organisasi ini juga membuat Indonesia diperhitungkan dalam ajang fashion dunia sehingga buyer internasional akan melirik Indonesia," ungkap pemilik label ready to wear Chanira ini.
Perubahan jumlah "stage"
Tak hanya akan menghadirkan buyer dan desainer internasional, IFW juga akan membawa beberapa penyegaran baru dalam pelaksanaannya. Dina mengungkapkan IFW tahun ini akan lebih terorganisasi dengan baik termasuk dalam zoning usahanya. Tahun ini, ada tiga zona tambahan, yaitu starting point, concept point, dan green point. Zona tambahan ini berfungsi sebagai zona pembelajaran bagi pelaku bisnis.
Selain itu, penyegaran IFW 2013 juga akan terlihat pada jumlah panggung yang dihadirkan untuk fashion show. "Dulu, fashion show dibagi dalam dua stage.Tetapi sekarang hanya akan ada satu stage saja, yaitu di Plenary hall," jelasnya.
Pengurangan jumlah stage ini bukan disebabkan berkurangnya jumlah desainer yang akan memamerkan karyanya, melainkan untuk menambah space bagi pelaku bisnis untuk memasarkan produk mereka. Tahun lalu jumlah pesertanya sekitar 380, sedangkan tahun ini bertambah menjadi 503 peserta.
Meski hanya satu panggung, tak perlu khawatir karena panggung fashion yang akan dihadirkan ini dijanjikan cukup megah dan luas. Dalam satu kali fashion show, hall ini bisa menampung 2000 penonton. Sebab peragaan busana di IFW kali ini tidak hanya bisa dinikmati oleh tamu undangan saja, tapi juga untuk masyarakat umum.
"Bagi masyarakat umum yang berminat untuk menonton show IFW, Anda bisa mendaftarkan diri secara online di indonesiafashionweek.com untuk mendapat undangan," pungkasnya.
Editor :
Dini