Kompas.com - Kendati sudah menjalani terapi pengobatan, terkadang sel-sel kanker bisa datang kembali. Untuk itu para peneliti berusaha mengembangkan metode deteksi dini yang akurat untuk memprediksi kekambuhan kanker. Salah satunya melalui tes darah untuk deteksi kanker payudara.
Para peneliti mengungkapkan, dengan tes itu seorang wanita tidak perlu menjalani pengobatan yang tidak perlu karena hasil deteksi merupakan peringatan dini. "Jika dapat memprediksi secara akurat kekambuhan kanker bagi perempuan beresiko tinggi, maka harapannya dokter dan ahli kanker dapat merancang terapi yang lebih agresif sehingga dapat mencegah kanker datang kembali," kata Sambasivarao Damaraju, peneliti.
Damaraju juga menambahkan, "strategi pengobatan dapat dibuat khusus untuk para wanita yang keadaan genetiknya membuat lebih rentan untuk kambuhnya kanker payudara."
Metode deteksi ini, Kit, yang sedang dikembangkan di Kanada, berfokus pada sesuatu yang disebut lumen kanker payudara. Ini merupakan bentuk paling umum dari penyakit ini. Sehingga dengan mendeteksi jenis umumnya, maka para peneliti menilai inilah metode deteksi dini yang terbaik.
Dalam risetnya tim peneliti dari Universitas Alberta Kanada menguji sampel darah yang diambil dari wanita yang telah didiagnosa menderita kanker payudara tahun sebelumnya. Kemudian mereka membandingkan DNA dari sampel yang diambil dari wanita yang kankernya kambuh dengan wanita yang sudah menjalani pengobatan kanker namun belum kambuh kembali.
Tes prediktor yang sedang dikembangkan lainnya yaitu dengan menggunakan gen dari kanker itu sendiri. Tapi para peneliti Kanada percaya bahwa teknik mereka akan lebih akurat karena menggunakan DNA seseorang yang memiliki kecenderungan untuk kanker payudara berulang.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal PLoS ONE ini menjadi sebuah dasar perbaikan dari pengobatan kanker payudara. Meskipun tes ini masih perlu penyempurnaan untuk implikasinya.