KOMPAS.com - Banyak perempuan merasa iri, mengapa ada perempuan yang terlihat sering makan banyak tetapi badannya tetap kurus. Mengapa mereka bisa langsing tanpa banyak usaha? Apakah tubuh mereka memang sudah "diprogram" supaya tetap langsing?
Sebagian penyebab tubuh perempuan yang cenderung langsing memang karena gen yang diwariskan orangtua.
"Kemungkinan 30 persen orang yang kurus adalah faktor genetik, dan sisanya adalah pengaruh lingkungan," papar James O. Hill, PhD, Direktur Center for Human Nutrition di University of Colorado Health Sciences Center, Denver.
Jika sejak kecil Anda dibiasakan berolahraga dan makan masakan rumahan yang sehat, kemungkinan besar Anda akan melanjutkan kebiasaan tersebut ketika dewasa. Kelak, Anda sendiri akan membesarkan anak dengan cara yang sama.
Meski begitu, banyak juga orang-orang kurus yang tetap waspada dengan berat badannya. "Banyak orang yang tampaknya kurus alami sudah melakukan strategi tersendiri untuk tetap dalam kondisi tersebut," tambah psikolog Stephen Gullo.
Mereka merasa tetap harus melakukannya, karena sebenarnya berat badan mereka juga bertambah. Ketika timbangan mereka merayap naik, atau pakaian mereka mulai terasa sempit, mereka segera mengambil tindakan. Biasanya, mereka langsung mulai mengurangi porsi makan, dan menghindari makanan enak yang dianggap sebagai pemicu penambahan berat badan. Bagi sebagian yang lain, olahraga juga menjadi jalan keluarnya.
Ketika perubahan berat badan segera diantisipasi, hanya dalam seminggu sampai 10 hari mereka sudah kembali ke bentuk badan semula.
Gullo mengungkapkan, memahami apa yang menyebabkan berat badan bertambah bisa membuat Anda menemukan cara untuk mencegahnya. "Orang yang kurus tahu mereka harus membatasi makanan tertentu yang memicu nafsu makan, atau membatasi jumlah atau frekuensi konsumsi makanan tersebut," ujar psikolog dari Columbia University Medical Center ini. "Atau, kalau mereka tidak mampu melakukannya, mereka akan menghindari makanan itu sama sekali."
Menurut Gullo, orang-orang langsing juga tahu bahwa stres, rasa sedih, marah, kesepian, dan berduka, bisa membuat mereka mencari kenyamanan dengan mengunyah makanan. Oleh karena itu, mereka langsung waspada terhadap berbagai comfort foods ketika suasana hati mereka sedang terganggu.
"Orang-orang kurus mengenali sindroma tersebut, dan tidak mengonsumsi makanan pemicu (penambahan berat badan) tersebut ketika hal itu terjadi," tukasnya.
Sumber: Real Simple
Editor :
Dini