KOMPAS.com – Jika selama ini osteoartritis atau peradangan sendi pada lutut dianggap dapat diobati dengan konsumsi suplemen vitamin D, ternyata sebuah studi di Amerika Serikat tidak menyatakan demikian. Pemberian vitamin D tak memberikan dampak yang lebih baik pada osteoartritis dibandingkan obat kosong atau plasebo.
Walau demikian, beberapa penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa vitamin D sangat membantu bagi penyembuhan pasien artritis.
"Vitamin D menjadi topik hangat dalam dunia pengobatan. Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Namun ada bukti yang bertentangan dengan manfaat suplemen vitamin D dalam mengurangi tanda-tanda dan gejala arthritis," " kata Dr. Diane Horowitz, rematolog dari North Shore-LIJ Health System di Great Neck, New York.
Dalam sebuah studi terbaru, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, peneliti melibatkan hampir sebanyak 150 pasien dengan usia rata-rata 62 tahun yang menderita arthritis lutut. Pasien dibagi dalam dua kelompok yaitu mereka yang mengonsumsi plasebo dan suplemen vitamin D disebut cholecalciferol.
Ternyata, pada kelompok yang mengonsumsi vitamin tidak ditemukan perbedaan signifikan terkait kondisi penyakit radang sendi lutut atau pengeroposan tulang. Demikian menurut para peneliti yang diketuai oleh Timothy McAlindon, dari Pusat Kesehatan Tufts di Boston.
Osteoarthritis pada sendi lutut adalah penyakit yang biasanya diderita oleh orang berusia lanjut. Mereka yang menderita penyakit ini biasanya terganggu mobilitasnya sehingga mereka menjalani pensiun dini dan pengobatan dengan pembedahan.
Horowitz mengatakan, meskipun penelitian menunjukkan tak ada pengaruh signifikan vitamin D terhadap osteoartritis lutut, namun orang harus tetap mengonsumsi cukup vitamin demi menjaga kesehatan. "Mereka yang kekurangan vitamin D harus mengikuti saran dokter untuk memenuhi kebutuhan vitamin D," katanya.