KOMPAS.com - Tidak semua anak mau "bereksperimen". Biasanya ini terjadi bukan berasal dari faktor si anak, umpamanya, ia tak memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga tak mau "bereksperimen". Melainkan ada faktor yang menghambatnya. Karena ia takut melakukan sesuatu karena kepercayaan dirinya rendah, misal.
Ini disebabkan lingkungan gagal mendukung dan membangun rasa percaya diri anak dengan baik. Bisa juga karena lingkungan selalu melarangnya melakukan sesuatu. Baru pegang kertas koran sebentar saja, dilarang karena takut disobek dan membuat rumah berantakan.
Bisa juga karena anak tidak merasa didukung atau dihargai. Saat ia berhasil memencet remote sehingga saluran televisi pindah, orangtua malah acuh bahkan memarahinya. Padahal bagi anak, itu adalah hal yang sangat menakjubkan.
Lebih jauh, mungkin ia kurang memiliki rasa percaya diri, tak mampu mask ke kelompok sosialnya, tak memiliki motivasi yang baik, dan sebagainya.
Untuk mengatasinya, Anda perlu membangkitkan rasa ingin tahunya, memotivasinya, memasilitasi, mendampinginya kala bereksperimen, respons positif "eksperimennya", jelaskan segala sesuatu yang terjadi saat. "Eksperimen" dan lainnya. Dengan begitu anak yang semula tak tertarik "bereksperimen" mungkin akan ketagihan melakukannya.
(Tabloid Nakita/Irfan Hasuki)
Editor :
wawa