KOMPAS.com - Ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2013 yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center, 14-17 Februari 2013, bertujuan untuk meningkatkan gairah mode di Indonesia sekaligus meningkatkan perekonomian negara.
"Sampai saat ini, dunia fashion Indonesia punya peran yang besar terhadap perekonomian negara, yaitu sekitar 60 persen dari total sumbangsih ekonomi kreatif," ungkap Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat konferensi pers Indonesia Fashion Week 2013 di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Selasa (5/2/2013) lalu.
Industri fashion lokal memang memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tiada habisnya, yang menjadi "harta karun" kreativitas dan inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Berbekal keyakinan ini, Indonesia menetapkan tujuan besarnya yaitu menjadi salah satu pusat fashion dunia pada tahun 2025.
"Untuk mencapai tujuan ini, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan pemerintah masih punya banyak pekerjaan rumah. Indonesia harus membuat sistem yang lebih baik yang bisa mempercepat pertumbuhan dan dan mencapai tujuannya," ungkap Taruna Kusmayadi, Ketua APPMI.
Untuk mencapai tujuan ini, dan menjadi panduan dalam berkreativitas, IFW bekerjasama dengan empat kementerian (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah) telah merancang sebuah cetak biru industri fashion Indonesia. Cetak biru ini didasari oleh kekayaan lokal dan kepedulian lingkungan yang dikembangkan melalui inovasi dan branding fashion Indonesia.
Cetak biru ini berisi strategi untuk menjadikan Indonesia sebagai sumber inspirasi dunia melalui prognosa tren (prediksi), dan pemetaan kerjasama empat kementerian. Secara garis besar, cetak biru mengusung tiga strategi dalam pencapaian inovasi kreatifnya, yaitu riset, training, dan peningkatan kompetisi, hingga peningkatan kinerja bisnis. Dengan ini, industri mode akan bersatu untuk fokus pada produk siap pakai dengan target kelas menegah.
"Indonesia saat ini sedang menjadi sorotan, sehingga ini saatnya mempersembahkan produk, sistem, dan kolaborasi kerja yang lebih baik. Cetak biru ini akan membantu kita untuk melangkah lebih terarah dan pasti dalam mengembangkan industri fashion," tambah Taruna.
Face icon IFW
Tahun lalu, IFW menggandeng Mesty Ariotedjo dan Dewi Sandra sebagai face icon IFW. Tahun ini, tugas menjadi face icon diserahkan kepada Daniel Mananta. Pria yang mengawali kariernya sebagai VJ MTV ini dianggap mewakili semangat IFW.
"Biasanya yang terpilih jadi ikon adalah model, namun kali ini saya terpilih untuk mewakili fashion entrepreneur muda Indonesia, sesuai tujuan IFW meningkatkan bisnis fashion di Indonesia," ungkap Daniel. Daniel dinilai telah meraih banyak pencapaian melalui brand fashion miliknya yang sarat semangat nasionalisme, yaitu Damn! I Love Indonesia.
Editor :
Dini