KOMPAS.com – Lantaran perubahan hormonal yang terjadi pada saat kehamilan, berbagai kendala fisik kerap dialami bumil. Bumil jadi sering kram, mengalami ruam kulit, nyeri panggul, dan sebagainya. Salah satu cara mengusir keluhan itu adalah dengan aromaterapi. Terapi alami yang aman ini dipercaya dapat membantu bumil lebih nyaman.
Rina Poerwadi, APDHA, CIMI, PMC (IMIS), holistic aromatherapy practitioner and educator, mengatakan aromaterapi merupakan bagian dari ilmu herbal. Terapi ini menggunakan minyak esensial yang ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh.
Beberapa minyak esensial diyakini dapat membantu menstabilkan hormone yang bergejolakselama kehamilan, menenangkan, meningkatkan semangat, bahkan mengurangi stress yang bisa berefek buruk bagi perjalanan kehamilan.
Namun penggunaan aromaterapi dianjurkan setelah bumil melewati trimester pertama. Masa ini dinilai lebih aman karena beberapa minyak esensial yang digunakan dapat menimbulkan efek emmenagoguic (merangsang kontraksi). Oleh karena itu, baru pada trimester kedua dan ketiga lah, aromaterapi dapat digunakan.
Malah, pada trimester ketiga (dengan catatan, bumil tak punya masalah kontraksi dini), aromaterapi dengan minyak esensial yang bersifat emmenagouic dapat membantu melancarkan persalinan, merangsang kontraksi, mengurangi rasa sakit, seerta memperlancar ASI.
Menjelang persalinan, bumil dapat membakar campuran minyak esensial yang menciptakan suasana bebas dari rasa khawatir, yaitu kombinasi minyak esensial bergamot, lavender, dan neroli ataupun kombinasi grapefruit, lavender, dan rose. Bila diperbolehkan, bawa campuran ini untuk dibakar di kamar rumah sakit atau ruang bersalin.
Tentu, sebelum menggunakan aroma terapi, bumil dianjurkan mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan, kemudian bertanyalah pada terapis aromaterapi tentang cara pemakaian yang benar. Pastikan bumil memilih minyak esensial 100 persen murni. Perhatikan kemasan, label bahasa latin, dan daftar isi serta harga.
Bila terjadi iritasi kulit, kemerahan atau gatal, hentikan perawatan atau terapi, cucilah bagian yang teriritasi dengan air. Bila tak ada perubahan juga, balurkan minyak esensial blue yarrow atau rose yang telah dicampur dengan minyak dasar. Jika bumil tak yakin dengan minyak esensial yang akan dipakai, jangan diteruskan.
Perlu diketahui, setiap individu memiliki reaksi berbeda. Bumil dengan kulit sangat sensitif atau mempunyai riwayat darah tinggi/rendah harus lebih memerhatikan konsentrasi dan jenis minyak esensial yang akan dipakai.
Tindakan yang paling bijak adalah selalu bertanya pada praktisi aromaterapi yang bersertifikasi bila bumil ingin mengetahui lebih jauh tentang minyak esensial.
(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)
Editor :
wawa