KOMPAS.com — Lembaga berwenang di Inggris menyatakan virus misterius yang terkait dengan SARS mungkin sudah menyebar antarmanusia. Virus Coronavirus baru itu telah dikonfirmasi menyebabkan 11 kasus di seluruh dunia.
Virus baru itu pertama dikenali tahun lalu di Timur Tengah dan sejak itu 10 orang telah terinfeksi. Mereka semua pernah bepergian ke Qatar, Arab Saudi, Jordania, atau Pakistan. Para pasien mengatakan, mereka mungkin tertular dari anggota keluarga.
Menurut Britain's Health Protection Agency, pasien terakhir yang tercatat adalah penduduk Inggris yang tak pernah bepergian ke negara-negara itu, tetapi melakukan kontak personal dengan pasien pada kasus awal.
Pasien tersebut berisiko tinggi terkena infeksi karena kondisi medis tertentu dan saat ini dirawat intensif di rumah sakit di Birmingham, Inggris.
"Meski kasus ini menunjukkan bukti kuat adanya penularan antarmanusia, risiko infeksi secara umum masih dalam kategori sangat rendah," kata Jon Watson, kepala departemen kesehatan pernapasan di Health Protection Agency.
Watson menambahkan, bila Coronavirus mudah menular, tentu kasusnya akan lebih besar.
Saat ini, enam staf rumah sakit tempat pasien dirawat dimonitor secara ketat untuk mendeteksi infeksi. Sejauh ini mereka tidak menunjukkan gejala sakit. Pasien virus baru itu sendiri mendapat ruang isolasi dan tidak boleh kontak dengan pasien lain.
Virus Coronavirus yang baru ini adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan flu salesma dan SARS. Pada tahun 2003, terjadi wabah global SARS yang membunuh 800 orang di seluruh dunia.
Pejabat di WHO mengatakan, virus baru tersebut mungkin sudah menular antarmanusia. Di Arab Saudi, tahun lalu, empat anggota keluarga menderita sakit dan dua orang meninggal. Sementara itu, dalam sekelompok belasan orang di Jordania, virus itu menyebar di unit perawatan intensif sebuah rumah sakit.
"Kita tahu bahwa sebagian besar kasus ada kontak fisik antaranggota keluarga yang merawat sehingga kita tak bisa mengesampingkan penularan antarmanusia," kata Gregory Hartl, juru bicara WHO.
Ia mengatakan, masih ada celah dalam memahami Coronavirus asli yang bisa menyebabkan pneumonia akut dan gagal ginjal. Dari 11 kasus tersebut, 5 orang diketahui meninggal.
Para pakar masih belum yakin bagaimana manusia terinfeksi. Virus Coronavirus baru ini terkait erat dengan virus kalelawar dan para ilmuwan menduga kalelawar atau hewan lain seperti kambing atau unta menjadi sumber infeksi.
Michael Osterholm, pakar penyakit menular dari Universitas Minnesota, mengingatkan kemungkinan virus beradaptasi dalam berbagai bentuk penularan. Ia mengatakan, sebelum SARS menjadi epidemi global, ada beberapa kasus penularan antarmanusia sebelum terjadinya mutasi virus yang memicu ledakan kasus.
WHO menegaskan virus baru ini mungkin menyebar di negara lain, tidak hanya Timur Tengah dan menyarankan agar departemen kesehatan tiap negara melakukan tes setiap orang yang menderita radang paru yang sulit dijelaskan.