KOMPAS.com - Menyesal dengan nama bayi yang sudah Anda rancang sendiri? Anda tidak sendiri. Sebuah survei menunjukkan bahwa 54 persen ibu baru menyesali nama yang mereka pilih untuk anak. Ada yang menyesal karena nama tersebut tidak disetujui keluarga besarnya. Ada pula yang menyesal karena nama tersebut ternyata terdengar aneh dan memberi kesan negatif. Yang lain menyesal karena nama itu pasaran.
Tak ada gunanya menyesali nama yang sudah dipilih, apalagi kalau nama itu sudah tercatat dalam akte kelahiran si kecil. Bisa saja sih, Anda mengubahnya, namun hal ini butuh upaya yang tidak sebentar. Yang bisa Anda lakukan dalam waktu dekat adalah hal-hal berikut:
Beri waktu untuk merenungkannya
Ketika Anda mengalami baby blues, menu sarapan yang kurang cocok saja bisa membuat Anda menangis tak terkendali. Selain perasaan senang, ada pula berbagai kekhawatiran yang Anda rasakan ketika anak baru lahir. Memberikan nama yang lucu atau kurang menarik bisa menjadi salah satu kekhawatiran ini. Apabila ini terjadi, biarkan semua perasaan itu mengendap. Berikan waktu untuk lebih mengenal sifat-sifat si kecil, dan beristirahatlah dengan cukup agar Anda bisa berpikir lebih jernih. Bersamaan dengan waktu, kekhawatiran Anda mungkin akan berangsur hilang.
Buat nama panggilan atau inisial
Anda mungkin tak terkesan lagi dengan rangkaian nama yang Anda rancang bersama suami. Daripada bingung karena nama tersebut sudah terdaftar dalam akte kelahiran si kecil, lebih baik memikirkan untuk membuat nama panggilan khusus. Atau, gunakan inisial namanya sebagai nama panggilan. Misalnya, karena sang ayah bernama Totok, lantas Anda menamai si bayi Totok Junior. Menyesal dengan nama ini? Nah, berikan saja panggilan TJ.
Buat singkatan
Mungkin Anda membuat nama yang terdiri atas tiga kata untuk anak Anda. Lalu, Anda tidak menyukai salah satu dari nama tersebut. Gunakan saja singkatan untuk nama yang Anda sesali tersebut. Sebagai contoh, Anda membuat nama Totok Junior Pratama. Anda tidak menyukai bagian pertama dari nama tersebut, maka ringkas saja namanya menjadi T. Junior Pratama. Dengan menjadikannya singkatan, Anda akan sedikit melupakan nama yang kurang Anda sukai ini.
Gunakan nama tengahnya
Ini alternatif lain untuk pilihan di atas. Kalau Anda merangkai nama anak dalam dua kata atau lebih, dan Anda menganggap nama depannya aneh, panggil saja dengan nama tengah atau nama belakangnya. Saat anak kuliah atau bekerja nanti, umumnya pergaulan yang berbeda akan menerima nama-nama panggilan baru yang lebih seru. Atau, ia sendiri sudah lebih pede untuk memakai nama depannya.
Ubah ejaannya
Kalau Anda merasa nama si bayi terlalu biasa, atau tidak istimewa, buat namanya menjadi lebih unik dengan mengubah ejaannya. Misalnya, nama Karunia bisa Anda tulis sebagai Charrunya. Sebaliknya, bila penulisan namanya terlalu ribet atau aneh, Anda bisa membuatnya lebih simpel sesuai dengan cara membacanya. Kurangi huruf yang dobel atau huruf mati yang tersusun berderetan karena awalnya Anda mengira penulisan seperti itu bakal asik. Misalnya, daripada Charrunya, lebih baik Anda menulisnya sebagai Karunia. Simpel, kan?
Untuk mencegah rasa sesal belakangan karena membuat nama bayi yang tidak biasa, Anda memang harus berpikir jauh ke depan. Misalnya, apakah nama tersebut sesuai dengan karakter anak? Apakah nama yang Anda buat terkesan terlalu berat untuk si bayi? Apakah nama tersebut mengesankan suatu kata yang lucu, mirip seperti nama seorang tokoh yang kurang disukai?
Coba hindari nama yang sedang ngetren. Ketika ada sebuah film atau reality show dengan tokoh yang begitu populer belakangan Anda akan mendapati banyak orangtua yang memberi nama anaknya dengan nama tokoh tersebut. Ketika Anda ingin memberi nama anak sesuai dengan nama tokoh idola Anda, pastikan pendapat Anda tentang orang ini tidak berubah. Misalnya, karena tokoh ini tersandung kasus yang kurang baik, Anda juga jadi menyesal telah memberi nama anak sesuai nama tokoh tersebut.
Ketika Anda sudah memiliki nama untuk bayi yang belum lahir, coba biasakan diri Anda dengan memanggil bayi di dalam kandungan dengan nama tersebut. Dengarkan bagaimana Anda menyebut nama tersebut, dan bagaimana rasanya dalam hati Anda. Dengan demikian, Anda menjadi semakin terbiasa dengan nama tersebut, dan akan mampu mengubah nama pada waktunya sebelum nama pilihan Anda keburu disahkan dalam akte kelahiran.
Baca juga: Ingin Mengganti Nama Anak?
Sumber: BabyCorner
Editor :
Dini