KOMPAS.com - Radikal bebas yang dihadapi sehari-hari melalui polusi dan panas matahari akan membuat kulit mengerut dan mengendur. Di sinilah tubuh membutuhkan vitamin C sebagai antioksidan yang memperlambat serangan radikal bebas. Karena vitamin C mengandung asam askorbat yang merupakan kunci utama untuk memproduksi kolagen sebagai protein untuk membuat kulit tetap sehat dan tak mengendur.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kandungan asam askorbat 2-fosfat yang dibawa vitamin C tidak hanya menetralisasi radikal bebas, tapi juga memerbaiki kerusakan DNA. Di samping itu, vitamin C juga dapat membantu kulit memperbaiki dirinya sendiri dari dalam ketika terjadi luka.
Manfaat lainnya, vitamin C juga mengurangi resiko efek dari sinar matahari karena radiasi sinar UV B, dan melindunginya dalam waktu yang cukup lama. Tetapi bukan berarti karena telah mengonsumsi vitamin C kita bisa berlama-lama di bawah sinar matahari. Tetap saja kulit harus dijaga kelembabannya, karena sinar UV sangatlah berbahaya untuk kulit.
Untuk itulah sejumlah dokter merekomendasikan untuk mengonsumsi vitamin C antara 1000 sampai 3000 miligram sehari. Banyak sekali bahan makanan alami yang mengandung vitamin C, di antaranya jeruk, strawberry, pisang, buah kiwi, pepaya, blewah, dan jambu biji, juga kubis, brokoli, kembang kol, dan ubi jalar.
Tetapi upaya menjaga kulit sehat tidak hanya bisa dilakukan dengan mengonsumsi vitamin, kita juga mesti melindunginya dari sinar matahari, tidak merokok, dan makan makanan sehat. Vitamin dan antioksidan akan membantu kualitas kulit menjadi lebih baik. Selain vitamin C, yang tak kalah bermanfaat adalah vitamin B, vitamin E, Coenzym Q10, asam alfa lipoat, asam retinoat, dan flavonoid yang berasal dari teh hijau dan cokelat.
Sumber: Natural News
Editor :
Dini
.png)
