KOMPAS.com - Perkembangan teknologi memang menyodorkan kita beragam kemudahan. Namun, faktor kepraktisan yang diberikan minuman kemasan membuat kita "kecanduan" hingga tidak begitu memerhatikan keamanan serta higienitasnya.
Kemasan minuman baru bisa dianggap aman dan layak dikonsumsi kalau tidak terkontaminasi oleh bakteri patogen atau bahaya kimia berbahaya, seperti monomer (zat aditif phthalate yang bisa mencemari kemasan berbahan plastik). Tidak main-main, kedua bahan tersebut mampu memicu kanker, mual, diare, keracunan, TBC, dan kolera, jelas Dr Yadi Haryadi, ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor.
Agar tetap aman, berikut tip untuk memilih dan menggunakan minuman dalam kemasan:
1. Pilihlah produk minuman yang tidak memiliki banyak gelembung kecil udara di dalam kemasannya. Karena gelembung udara bisa menjadi indikator bahwa kemasan minuman tersebut terbuat dari bahan yang murah dan tidak berkualitas baik.
2. Untuk minuman dari kotak karton, seperti susu, teh, atau jus buah, pastikan mereka dibungkus dengan menggunakan kemasan tetrapak. Mengapa? Karena kemasan tetrapak telah mengalami proses pensterilan yang terpisah antara bahan dan kemasan, sehingga dapat menekan risiko pencemaran oleh zat tertentu. Selain itu, produk dengan kemasan tentrapak mampu bertahan selama 8-12 bulan setelah tanggal produksi, meski tanpa disimpan di dalam lemari pendingin sekalipun.
3. Hindari meletakkan minuman kemasan (terutama untuk kemasan dari plastik) kita di tempat yang bisa terpapar sinar matahari atau panas dalam waktu yang lama. Sebab peningkatan suhu dapat membuat monomer lebih cepat melakukan pencemaran pada minuman dan mengganggu fungsi estrogen kita.
4. Pastikan bentuk kemasan minuman yang kita beli tidak penyok. Sebab bentuk yang tidak sempurna bisa mengartikan produk tersebut sering terpaparan panas dalam waktu yang lama.
5. Kalau bisa, pilihlah produk dengan kemasan yang terbuat dari botol gelas berkualitas tinggi.
6. Terakhir, selalu perhatikan tanggal kadaluarsa produk terlebih dahulu sebelum membelinya.
(Prevention Indonesia Online)
Editor :
Dini